Solo (ANTARA) - Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Jawa Tengah menyambut baik kenaikan harga ayam di tingkat peternak pascaaksi bagi ayam gratis beberapa waktu lalu.
"Sejak dilakukannya aksi bagi ayam gratis sebagai bentuk protes atas anjloknya harga ayam saat ini harga ayam hidup beranjak naik," kata Ketua Pinsar Indonesia Jawa Tengah Parjuni di Solo, Kamis.
Parjuni mengatakan bahwa kenaikan harga ayam hidup terjadi secara bertahap, yaitu dari Rp18.000,00/kg naik menjadi Rp19.000,00 s.d. Rp19.500,00/kg.
"Saat ini harganya sudah relatif stabil di angka Rp20 ribu s.d. Rp21 ribu/kg hidup. Stabilnya sudah sejak 10 Juli," katanya.
Parjuni menilai harga tersebut relatif ideal karena harga pokok produksi (HPP) sebesar Rp18.500,00/kg. Dengan harga jual Rp20 ribu s.d. Rp21 ribu/kg hidup artinya peternak memperoleh keuntungan.
Sebelumnya, harga ayam hidup sempat anjlok hingga mencapai Rp10 ribu/kg hidup. Akibatnya, tidak sedikit peternak yang terpaksa menjual aset untuk menutup biaya operasional peternakannya hingga berbulan-bulan.
Parjuni mengatakan bahwa anjloknya harga ayam tersebut akibat melimpahnya stok bibit ayam di pasaran.
Sementara itu, meski saat ini harga mulai ideal, dikatakannya, tidak menutup kemungkinan harga akan turun lagi karena panen raya.
"Saat ini sudah banyak yang panen. Minggu depan sudah panen normal, kita lihat nanti hasilnya seperti apa," katanya.