Semarang (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah bersama pihak terkait terus berupaya mengurangi kasus penyakit leptospirosis yang jumlahnya masih tergolong tinggi jika dibandingkan daerah lain.
"Selain jumlahnya masih tinggi, angka kematian yang disebabkan leptospirosis juga cukup tinggi, dari 427 kasus pada 2018, jumlah kasus kematiannya adalah 89 kasus sehingga tingkat kematiannya masih 20 persen, ini menjadi PR (pekerjaan rumah) bagi kita semua," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng Yulianto Prabowo di Semarang, Jumat (29/3).
Ia menyebutkan kasus Leptospirosis paling banyak ditemukan di daerah-daerah yang terkena bencana banjir seperti di Kabupaten Demak, Klaten, Banyumas, Pati, dan Kota Semarang.
Dalam upaya penurunan kasus leptospirosis tersebut, Dinkes Jateng menggandeng instansi lain untuk ikut menanggulangi ancaman penyakit yang rentan menyerang manusia melalui paparan air atau tanah yang telah terkontaminasi urine tikus pembawa bakteri leptospira.
Pihak-pihak yang digandeng Dinkes Jateng itu antara lain, Dinas Pekerjaan Umum dan Badan Lingkungan Hidup.
"Kami berupaya yang terbaik untuk mencegah penyakit Leptospirosis, tapi yang terpenting adalah masyarakat sadar menjaga kebersihan lingkungan dan keamanan diri dari serangan penyakit. Misalnya menggunakan sepatu bot ketika berada di daerah genangan air," ujarnya.
Yulianto mengimbau masyarakat untuk mewaspadai penyakit leptospirosis, terutama saat musim hujan di wilayah-wilayah yang tergenang banjir.
"Leptospirosis merupakan salah satu penyakit yang bisa mengakibatkan kematian bagi penderitanya," katanya.
Yang lebih penting, kata dia, masyarakat termasuk korban banjir harus selalu menerapkan perilaku hidup sehat dimanapun berada.
Berita Terkait
Dinkes dukung BPJS Kesehatan Purwokerto dalam pencapaian KBK FKTP
Kamis, 28 Maret 2024 16:38 Wib
Dinkes Wonosobo antisipasi peredaran makanan tidak layak konsumsi
Kamis, 28 Maret 2024 8:51 Wib
Dinkes: Layanan bagi lansia bagian standar pelayanan minimal kesehatan
Selasa, 26 Maret 2024 19:55 Wib
Dinkes Boyolali sebut kasus DBD 2024 meningkat dibanding 2023
Selasa, 26 Maret 2024 11:33 Wib
Dinkes Temanggung minta warga tetap waspada DBD
Senin, 25 Maret 2024 18:48 Wib
Tren kasus DBD Boyolali 2024 terus menurun
Sabtu, 23 Maret 2024 17:07 Wib
Dinkes Jepara ajak masyarakat terapkan PHBS cegah BDB
Kamis, 21 Maret 2024 17:07 Wib
Dinkes sebut Boyolali tetap bebas polio
Senin, 18 Maret 2024 15:46 Wib