Semarang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah masih mengandalkan pajak dan bea balik nama kendaraan bermotor sebagai sumber utama pendapatan asli daerah (PAD) provinsi dalam 5 tahun ke depan.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Tengah Prasetyo Aribowo di Semarang, Selasa, mengatakan target tersebut sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2018-2023. "Utamanya masih dari PKB dan BBNKB," katanya.
Menurut dia, rata-rata peningkatan target penerimaan dari pajak kendaraan tersebut sebesar 12 persen per tahun.
Selain dari pajak kendaraan, kata dia, potensi pendapatan Provinsi Jawa Tengah juga berasal dari dana perimbangan pusat dan daerah, pajak rokok, pajak bahan bakar, serta laba dari BUMD.
"Kenaikan pendapatan BUMD ditarget sebesar 10,2 persen per tahun," katanya.
Ia menjelaskan proyeksi kenaikan PAD sebesar 12 per tahun tersebut seiring dengan meningkatnya belanja daerah, khususnya belanja tidak langsung.
"Proporsi belanja tidak langsung juga semakin meningkat seiring dengan banyaknya kegiatan yang berkaitan langsung dengan kegiatan masyarakat," katanya.
Ia mencontohkan alokasi Bantian Operasional Sekolah (BOS) juga akan meningkat seiring peningkatan pendapatan
Berita Terkait
"Hulk" PSIS Semarang kembali bergabung ke timnas
Selasa, 3 Oktober 2023 22:43 Wib
SSDM Polri luncurkan l ayanan "Laporbang"
Selasa, 5 September 2023 10:19 Wib
TNI AU bentuk tim investigasi prajurit Kopasgat jatuh saat terjun payung
Kamis, 6 April 2023 13:45 Wib
Dua asisten pelatih Persis Youth Academy dipanggil Shin Tae-yong ke Turki - Spanyol
Selasa, 1 November 2022 8:15 Wib
Wahyu Prasetyo-Eka Febri absen saat PSIS bertandang ke Solo
Kamis, 1 September 2022 23:36 Wib
Polri siapkan rencana operasional di IKN
Minggu, 19 Juni 2022 12:22 Wib
Truk tronton tabrak enam mobil dan 14 motor, lima tewas
Jumat, 21 Januari 2022 11:11 Wib
Kasau lantik 207 perwira lulusan Setukpa TNI AU
Kamis, 9 Desember 2021 13:57 Wib