Solo (Antaranews Jateng) - Terdakwa Iwan Adranacus (40), penabrak pengendara sepeda motor hingga tewas, dipeluk Suharto (ayah korban Eko Prasetio) di ruang sidang Pengadilan Negeri Surakarta, Jawa Tengah, Selasa.
Sebelum majelis hakim yang dipimpin Krosbin Lumban Gaol dan dua hakim anggota (Sri Widyastuti dan Endang Makmun) mulai sidang, Suharto menghampiri terdakwa Iwan Adranacus, lalu Suharto mendekapnya.
Suharto bukannya meluapkan emosinya terhadap terdakwa yang telah membunuh anaknya, Eko Prasetio (28), melainkan memeluk dan menciumi Iwan.
Suharto mengaku dirinya sudah memaafkan terdakwa dan mengikhlaskan anaknya.
"Maaf, Pak saat kejadian itu saya tidak sengaja," kata Iwan Adranacus yang mengenakan baju warna putih dengan rompi tahanan warga oranye.
Terdakwa Iwan Adranacus dalam sidang perdana tersebut didampingi kuasa hukumnya, Joko Haryadi.
Saat ditanyai oleh majelis hakim terkait dengan kesehatannya, dia menyatakan sehat.
Sidang dilanjutkan pembacaan surat dakwaan oleh jaksa penuntut umum terdiri atas Titiek Maryani, Satriawan, dan Rahayu.
Jaksa penuntut umum secara bergantian membacakan surat dakwaan dengan terdakwa Iwan.
Jaksa juga membacakan peristiwa kasus kecelakaan lalu lintas secara berurutan mulai dari cekcok antara korban dean terdakwa hingga kejadian yang menewaskan Eko Prastio warga Gremet Manahan Banjarsari Solo itu.
Jaksa penuntut umum mendakwa Iwan melakukan pelanggaran primer Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan, subsider Pasal 351 Ayat (3) KUHP tentang penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia, atau kedua Pasal 311 Ayat (5) Undang-Undang RI Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya.
Namun, jaksa usai membacakan dakwaan majelis hakim menawarkan kepada terdakwa agar berkonsultasi dengan kuasa hukum.
Terdakwa mengaku tidak keberatan dengan dakwaan yang disampaikan oleh jaksa penuntut umum.
Sidang selanjutnya kasus dugaan pembunuhan dengan terdakwa Iwan Adranacus di PN Surakarta pada hari Kamis (8/11) dengan agenda pemeriksaan saksi.
Berita Terkait
Rekening penampung kredit bank pemerintah catat transaksi mencurigakan
Selasa, 23 April 2024 8:52 Wib
Tim Prabowo-Gibran berharap MK tolak gugatan PHPU Pilpres
Senin, 22 April 2024 8:39 Wib
Anies-Muhaimin doakan hakim MK sebelum baca putusan sengketa Pilpres
Senin, 22 April 2024 8:38 Wib
Terdakwa korupsi Rp11,5 juta PNPM Magelang dituntut 21 bulan penjara
Rabu, 17 April 2024 15:50 Wib
Pemerintah tetapkan 1 Syawal 1445 H jatuh pada 10 April 2024
Selasa, 9 April 2024 22:03 Wib
Empat menteri hadir di MK untuk memberikan keterangan pada sidang lanjutan perkara PHPU
Jumat, 5 April 2024 8:51 Wib
Dini sebut menteri tak perlu izin presiden untuk penuhi panggilan MK
Selasa, 2 April 2024 9:49 Wib
Terdakwa korupsi di Akpol Semarang divonis empat tahun
Rabu, 27 Maret 2024 21:09 Wib