Roma, ANTARA JATENG - Mantan perdana menteri Italia Silvio Berlusconi
sedang diselidiki berkenaan dengan dugaan keterlibatannya dalam
pengeboman mafia yang meneror negara tersebut pada 1993 menurut
pengacaranya pada Selasa (31/10).
Jaksa di Florence melakukan
penyelidikan itu setelah seorang bos mafia yang pembicaraannya disadap
tahun lalu menyiratkan kepada sesama narapidana bahwa taipan media
tersebut secara pribadi mendesak dia untuk melakukan kekerasan terhadap
negara.
Itu merupakan kali ketiga Berlusconi menghadapi
penyelidikan kemungkinan keterlibatan dalam pengeboman mafia di Roma,
Milan dan Florence yang menewaskan 10 orang. Dua penyelidikan pertama
dihentikan karena kurangnya bukti.
Serangan-serangan tersebut
dipandang sebagai balas dendam atas penangkapan bos Toto Riina dan
penetapan undang-undang antimafia yang tegas.
Giuseppe Graviano,
yang menjalani hukuman penjara seumur hidup atas perannya dalam
pengeboman itu serta pembunuhan dua hakim antimafia dan seorang pastor
antimafia, mengklaim Berlusconi mendukung kekerasan tersebut untuk
tujuan politiknya sendiri.
Tangan kanan miliarder itu, Marcello Dell'Utri, bertindak sebagai perantara, menurut seorang pembunuh bayaran mafia.
Salah
satu pendiri Partai Go Italy (FI) Berlusconi divonis hingga tujuh tahun
penjara pada 2014 atas keterlibatan dalam kegiatan mafia.
Pengacara
Niccolo Ghedini menyebut penyelidikan terkini sebagai "investigas
kesekian yang akan segera dihentikan, seperti penyelidikan-penyelidikan
sebelumnya, karena tidak ada unsur baru dan tidak ada hubungannya dengan
Berlusconi".