New York, ANTARA JATENG - Harga minyak dunia berakhir lebih rendah pada
perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), karena para investor mengkhawatirkan
kenaikan produksi dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak
(OPEC).
Perusahaan pelacak tanker Petro-Logistics mengatakan awal
pekan ini bahwa produksi OPEC naik 145.000 barel per hari pada bulan
lalu.
Padahal, produsen-produsen minyak utama telah sepakat untuk
mengurangi pasokan sebesar 1,8 juta barel per hari sampai Maret
mendatang, untuk mengurangi kelebihan pasokan global yang telah bertahan
selama sekitar tiga tahun.
Para analis mengatakan kenaikan
produksi OPEC mengimbangi kenaikan permintaan bahan bakar minyak di AS.
Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan pada Rabu (2/8) bahwa
permintaan bensin mencapai rekor tertinggi 9,842 juta barel per hari
pada minggu lalu.
Di sisi lain, persediaan minyak mentah AS juga turun 1,5 juta barel
pada pekan yang berakhir 28 Juli, menjadi 481,9 juta barel, 2,0 persen
di bawah level setahun yang lalu, menurut EIA.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate
(WTI) untuk pengiriman September, turun 0,56 dolar AS menjadi menetap di
49,03 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk
pengiriman Oktober, merosot 0,35 dolar AS menjadi ditutup pada 52,01
dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.