Semarang, ANTARA JATENG - Infrastruktur jalan menjadi salah satu isu seksi yang selalu mencuat dari tahun ke tahun saat kita berbicara tentang kesiapan menjelang Lebaran dan arus mudik. Biasanya pelebaran atau perbaikan parsial jalan kabupaten dan kota maupun jalan nasional tengah dilaksanakan.
Selain menjadi ritual tahunan, pekerjaan infrastruktur tersebut biasanya selalu berkejaran dengan tengat waktu. Infrastruktur jalan harus siap dilewati saat musim mudik Lebaran tiba. Dan selesai tidak selesai harus selesai jelang mudik.
Kesiapan infrastruktur berupa jalan raya untuk pemudik tahun ini diharapkan jauh lebih baik dari tahun lalu dan jangan sampai terjadi penghentian terpaksa perbaikan jalan yang belum selesai karena bisa berpengaruh usia jalan tidak lama.
Terlepas dari pekerjaan rumah pemerintah dalam mempersiapkan infrastruktur jalan jelang Lebaran tahun ini, kita tentu harus memberikan apresiasi terhadap sejumlah upaya pemerintah dalam memecah kemacetan saat mudik. Kemungkinan titik kemacetan dari arah barat menuju timur yang sebelumnya hanya berpusat di Brebes, sudah ada exit di Pemalang, sehingga pemudik memiliki jalur alternatif.
Berbicara kenyamanan, tentu tidak hanya tugas pemerintah, tetapi para pengguna jalan tentu harus memiliki kesadaran berlalu lintas. Beragam penyakit berlalu lintas seperti mengebut dan tidak menghiraukan rambu-rambu lalu lintas tentu harus dapat disembuhkan.
Jika dua variabel disatukan, infrastruktur siap dan tingkat kesadaran masyarakat berlalu lintas yang tinggi, diharapkan para pemudik nyaman, pemudik tiba dengan selamat, perputaran uang meningkat sehingga
mendongkrak ekonomi desa, sekaligus kebersamaan (egality) dan persatuan (unity) yang bisa menjadi kearifan lokal dan budaya bangsa terus lestari.
mendongkrak ekonomi desa, sekaligus kebersamaan (egality) dan persatuan (unity) yang bisa menjadi kearifan lokal dan budaya bangsa terus lestari.