"DDI sebagai organisasi yang besar yang punya tradisi keilmuan dan tradisi dakwah harus memulai persatuan dengan perubahan-perubahan sesuai zamannya," kata Wapres saat membuka rapat kerja nasional DDI di asrama haji Sudiang Provinsi Sulawesi Selatan, Sabtu.
Namun menurut Wapres, dasar keikhlasan, ketauhidan, kearifan dan juga kerajinan untuk bersilaturrahim menjadi modal yang tidak berubah dan harus dijalankan terus-menerus.
"Keikhlasan yang luar biasa, kerajinan bersilaturrahim itulah yang sebenarnya menjadi modal utama bagaimana membesarkan DDI," tambah Wapres.
Wapres berharap, disamping meneruskan DDI sebagai suatu lembaga dakwah dan pendidikan, juga harus mengikuti budaya dan kebiasaan.
"Pesantren dimana-mana berbeda dengan sekolah umum. Sekolah umum diatur dengan struktural oleh pemerintah oleh organisasi dengan dana pemerintah atau swasta, tapi DDI selalu dengan keikhlasan baik pengurus maupun masyarakatnya," tambah dia.
Wapres mengatakan pendidikan seperti DDI maupun pesantren modalnya adalah kepercayaan dan keikhlasan masyarakat bukan uang dan subsidi pemerintah.
"Hanya akan terjadi apabila kita semua para pengurus pemimpin jamaah memberikan keikhlasannya. Itu contoh yang baik serta bekerja bersama-sama," ujar Wapres Kalla.