"Pemkot Surakarta sudah mendapat izin dari PT KAI untuk mengambil satu lokomotif uap yang ada di Museum Kereta Api di Ambarawa untuk cadangan lokomotif uap Kereta Api Jaladara yang sekarang dioperasikan di Solo," kata Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo di Solo, Rabu.
Ia mengatakan sesuai rencana, rombongan Pemkot Surakarta bersama wartawan akan bertolak ke Museum Ambarawa untuk melihat kondisi lokomotif uap tersebut pada Kamis (23/4.
"Kami akan lebih dulu melihat kondisi lokomotif uap sebelum dibawa ke Kota Solo, dan untuk pengambilan ini juga sudah berkoordinasi dengan PT KAI terkait rencana lokomotif uap Ambarawa yang siap dioperasionalkan di Kota Solo," katanya.
Ia mengatakan keberadaan lokomotif uap dari Ambarawa nantinya akan dioperasionalkan sebagai kereta cadangan Jaladara. Sepur tersebut sama akan dijadikan sepur wisata seperti Jaladara. Lokomotif uap yang diambil dari Ambarawa usianya jauh lebih tua dibandingkan lokomotif uap Jaladara.
"Lokomotif uap Ambarawa ini nanti buat cadangan Jaladara. Karena tidak mungkin kereta Jaladara ini harus dioperasionalkan terus, tanpa pengganti. Begitu kereta ini tiba di Solo, Jaladara nanti bisa diperbaiki dulu karena ada beberapa yang rusak," katanya.
Rudy mengatakan kesuksesan Solo mengoperasionalkan lokomotif uap Jaladara, menjadi salah satu alasan utama agar kereta api dari Ambarawa bisa beroperasi di Kota Solo. "Dari pada di Ambarawa hanya dipajang dan tidak beroperasi, malah nanti bisa rusak," imbuhnya.
Ia mengatakan sama seperti sepur Jaladara yang beroperasi dari Stasiun Puwosari sampai Stasiun Kota Sangkrah berjarak 5,6 kilometer, sepur Ambarawa juga akan melewati rute tersebut. Rute ini melewati Jalan Slamet Riyadi, jalan utama kota Solo dan biasanya singgah beberapa saat di beberapa tempat perhentian dalam satu trip pulang pergi, di antaranya adalah Kampung Laweyan, Loji Gandrung, Ngapeman, Pasar Pon, Keraton, Gladak, dan lain-lain.
Sebagaimana diketahui, lokomotif uap Jaladara dapat membawa maksimal 80 penumpang dengan biaya Rp 3.250.000. Biaya ini dipergunakan untuk membiayai bahan bakar berupa lima meter kubik kayu jati dan tiga masinis serta tiga asisten masinis yang menyalakan kereta tersebut. "Lokomotif uap dari Ambarawa ini juga sama nanti bahan bakarnya dari kayu jati. Berapa tarifnya ini masih dikomunikasikan," katanya.