Saat ditemukan di tempat persemaian pohon pinus milik Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Banyumas Timur, Senin pagi, Sayid dalam kondisi linglung dan penuh luka sehingga warga membawanya ke sebuah gubuk sebelum dilaporkan kepada Polsek Baturraden.

Selanjutnya, Sayid dibawa ke Puskesmas Baturraden I untuk mendapat perawatan intensif.

Kepala Kepolisian Resor Banyumas Ajun Komisaris Besar Polisi Dwiyono mengatakan bahwa korban dilaporkan hilang saat hendak berwisata di Baturraden pada Minggu (8/6).

Dalam hal ini, korban bersama rombongan siswa kelas IX SMPN 1 Tangerang Selatan menginap di salah satu hotel yang berlokasi di kawasan wisata Baturraden untuk merayakan perpisahan.

Akan tetapi sekitar pukul 08.00 WIB, korban diketahui tidak berada di dalam kamarnya, sehingga guru pendamping bersama siswa lainnya berusaha mencari Sayid.

Hingga pukul 16.00 WIB, Sayid tidak ditemukan sehingga kasus tersebut segera dilaporkan kepada Polsek Baturraden.

"Dari informasi tersebut, kami bekerja sama dengan masyarakat sekitar Baturraden melakukan pencarian di seputaran lokasi, baik sekitar hotel maupun seputaran Gunung Slamet. Alhamdulillah tadi pagi, Sayid dapat ditemukan dalam kondisi selamat, dan sekarang masih dalam perawatan di puskesmas," katanya.

Saat ditemui wartawan, Sayid mengaku tidak mengetahui penyebab dirinya meninggalkan hotel hingga akhirnya dilaporkan hilang.

"Saya baru sadar setelah terjatuh di dalam hutan," katanya.

Sementara itu, orang tua Sayid yang baru tiba di Baturraden, Mahadir Anwar mengaku senang karena anaknya dapat ditemukan dalam kondisi selamat.

Dia bersama istrinya, Juhaisih, langsung berangkat dari Tangerang menuju Baturraden pada Minggu (8/6) malam setelah mendapat kabar jika Sayid hilang.

"Kami berterima kasih atas bantuan polisi dan masyarakat yang telah mencari anak kami hingga ketemu," katanya.

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024