"Kegiatan normalisasi sungai tersebut dimulai sejak April 2014 dan ditargetkan tahun ini bisa selesai," ujarnya di Kudus, Senin.

Total panjang alur Sungai Juwana dari Bangunan Pengendali Banjir Wilalung Lama (BPBWL) hingga muara yang ada di Kabupaten Pati mencapai 59,60 kilometer.

Ia mengatakan, normalisasi Sungai Juwana tersebut dimulai dari aliran Sungai Juwana yang ada di Desa Kasihan, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati hingga Bangunan Pengendali Banjir Wilalung Lama (BPBWL) yang ada di Desa Kalirejo, Kecamatan Undaan, Kudus yang berbatasan dengan Kabupaten Demak.

Saat ini, kata dia, normalisasi sungai sampai di Desa Karangrowo, Kecamatan Undaan, sedangkan sisanya bakal melintasi Desa Glagahwaru, Kutuk, dan Kalirejo.

Dalam melakukan normalisasi sungai dengan anggaran sekitar Rp11 miliar tersebut, kata dia, pelaksana proyek memang menghadapi kendala di lapangan, seperti banyaknya bangunan yang melanggar garis sepadan sungai.

"Kami mencatat, ada ratusan bangunan yang mayoritas untuk tempat usaha," ujarnya.

Hal itu, kata dia, jelas mengganggu kelancaran proses normalisasi sungai.

Meski demikian, dia mengaku, optimistis proyek tersebut bisa selesai tahun ini.

Dengan adanya normalisasi sungai tersebut, katanya, daya tampung sungai semakin meningkat.

Sebelum ada kegiatan normalisasi sungai, katanya, kapasitasnya hanya 100 meter kubik per detik, kini setelah dinormalisasi bisa mencapai 350 meter kubik per detik.

Pasalnya, lanjut dia, kedalaman sungai saat ini mencapai 7 meter dengan lebar atas 60 meter dan lebar bawah 30 meter, dibanding sebelumnya hanya memiliki kedalaman 5 meter dengan lebar atas 40 meter dan lebar bawah 30 meter.

Dengan adanya normalisasi sungai tersebut, diharapkan penanggulangan banjir di wilayah Kudus dan Pati lebih optimal, mengingat debit air yang mengalir ke Sungai Juwana semakin meningkat.

"Pengurangan dampak potensi banjir diperkirakan bisa mencapai 30-an persen," ujarnya.

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : hernawan
Copyright © ANTARA 2024