Sebagai orang yang paling bertanggung jawab di BPJS Kesehatan Divre VI, Ani -- demikian perempuan kelahiran Yogyakarta 54 tahun lalu itu biasa disapa -- harus sigap dan berstamina prima.

Begitu banyak persiapan yang harus dilakukan BPJS. Pun banyak orang dan institusi yang harus ditemui. Terlalu banyak pertanyaan tentang BPJS, teruma menyangkut hak dan kewajiban peserta. Sebagai program baru, sosialisasi menjadi salah satu kata kunci suksesnya Jaminan Kesehatan Nasional.

Ia menyadari tidak mungkin BPJS melakukan sosialisasi sendiri. Terlalu luas dan besar sasaran yang harus dituju, sementara banyak hal teknis tentang program JKN yang harus diketahui peserta JKN, dokter, puskesmas, hingga pengelola rumah sakit pemerintah dan swasta.

Saat ini saja BPJS Divre VI memiliki tanggung jawab terhadap 19,5 juta lebih peserta JKN yang tersebar di 40 kabupaten dan kota di Provinsi Jateng dan DIY.

Oleh karena itu, Ani yang memiliki karir panjang di PT Askes (kini BPJS Kesehatan) menggandeng media untuk menyebarluaskan program JKN. Mendekati media bukan untuk membungkam kritik media atas pelaksanaan JKN, melainkan demi efektivitas sosialisasi JKN.

"Bahkan, suatu malam karena kelelahan, saya pernah ketiduran di salah satu stasiun televisi di Semarang," kisah Ani kala temu pemimpin redaksi se-Jateng dan DIY, Kamis (22/5).

Meskipun sudah berusia setengah baya, Ani yang memelihara gaya hidup sehat itu masih tampak energik dan lebih muda dibandingkan usianya.

Pewarta : -
Editor : Zaenal A.
Copyright © ANTARA 2024