"Sampai hari ini, setelah pemilu kemarin, belum ada pasien dari para caleg," kata Kepala Subbagian Hukum, Organisasi, dan Hubungan Masyarakat RSJ Prof dr Soerojo Kota Magelang Bambang Dwipoyono di Magelang, Senin.

Ia mengatakan kemungkinan memang ada caleg gagal yang kemudian stres.

Akan tetapi, katanya, hal itu bukan berarti mereka kemudian harus dibawa ke RSJ untuk menjalani perawatan.

"Hal itu tergantung dengan kondisi mental setiap caleg. Wajar kalau ada yang gagal lalu emosinya tinggi, mudah marah," ucapnya.

Ia menjelaskan kemampuan seseorang untuk meredam kemarahan, tergantung dari kemampuan diri sendiri.

Tingkat gangguan kejiwaan seseorang, katanya, juga tergantung dari bakat yang dimiliki, yang dipengaruhi pola asuh.

Rumah sakit jiwa di tepi Jalan Raya Kota Magelang-Semarang itu seluas 409.405 meter persegi, atau dikenal masyarakat setempat sebagai RSJ Kramat, karena terletak di Kelurahan Kramat, Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang.

Pihak pengelola RSJ setempat tidak menyiapkan ruangan khusus untuk caleg gagal dalam pemilu.

Ruangan perawatan kelas I yang disiapkan, katanya, untuk masyarakat umum yang harus opname di tempat itu untuk menjalani penyembuhan.

"Tidak khusus untuk caleg gagal, tetapi untuk perawatan kesehatan masyarakat umum yang harus diopname," ujarnya.

Sebelum pemilu, pihak RSJ setempat turut terlibat dalam pemeriksaan kesehatan jiwa para caleg.

"Mereka yang lolos sebagai caleg, telah diperiksa kesehatan jiwanya, dan dinyatakan sehat, sehingga kemungkinan kecil mengalami gangguan jiwa saat gagal sebagai anggota dewan," tukasnya.

Pewarta : M Hari Atmoko
Editor : Zaenal A.
Copyright © ANTARA 2024