Petinju dengan rekor bertarung 32 kali menang (23 di antaranya dengan KO) dan tiga kali kalah itu ketika dihubungi dari Semarang, Minggu, mengatakan latihan dengan dua petinju Australia tersebut, terutama setiap sore hari mengingat pada sesi pagi hari lebih banyak diisi dengan latihan fisik.

"Pagi saya berlatih fisik kemudian sore hari dilanjutkan dengan latihan 'sparring partner' melawan petinju Australia. Pada dasarnya persiapan terus saya lakukan di bawah arahan Craig Christian (dulu menjadi manajer dan pelatih Chris John, red.)," kata petinju Sasana Kayong Utara Kalimantan Barat tersebut.

Menyinggung strategi yang bakal diterapkan saat menghadapi petinju Ghana tersebut, petinju kelahiran 10 Juni 1987 itu mengatakan strategi yang akan diterapkan selain arahan dari pelatih, juga akan menerapkan strategi diri sendiri saat di atas ring.

"Ada beberapa rencana saat berada di atas ring baik dari pelatih maupun strategi dari saya pribadi," kata petinju yang merebut gelar juara dunia kelas ringan saat mengalahkan petinju Argentina, Daniel Eduardo Brizuela, di Australia, 6 Juli 2013.

Juara dunia kelas ringan (61,2 kilogram) Daud Yordan dijadwalkan bertarung melawan petinju Ghana, Immanuel Tagoe, dalam perebutan gelar di Metro City, Perth, Australia Barat, Australia, 2 April 2014.

Petinju Ghana yang akan menjadi lawannya itu, kata dia, juara WBA/IBF.

"Jadi saya harus mempersiapkan dengan sebaik-baiknya untuk menghadapi dia," katanya.

Ia mengaku sudah mempelajari gaya bertarung petinju Ghana dari rekaman video yang dijalani Tagoe.

"Petinju Ghana ini memiliki gaya bertarung 'counter boxer'. Saya juga sudah latihan untuk mengantisipasi gaya bertarung petinju Ghana tersebut," katanya.

Daud Yordan menjalani latihan di Sasana Herry's Gym di Perth Australia pada Jumat (21/2).


Pewarta : Hernawan Wahyudono
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024