Kelima karyawan yang mengalami kecelakaan kerja tersebut, yakni Hasyim dan Nor Hadi asal Desa Terban, Kecamatan Jekulo, Kudus, Agus Suryadi asal Desa Karangbener, Kecamatan Bae, Kudus, Warsito asal Desa Margorejo, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati, dan Suyatno asal Desa Gondoharum, Kecamatan Jekulo, Kudus.

Menurut Dokter Rumah Sakit Keluarga Sehat Hospital (KSH) Pati, Yessi Susanti, Sabtu, kelima pasien yang merupakan karyawan PT Pura Kudus ada yang dirawat di Unit Gawat Darurat (UGD) dan Intensive Care Unit (ICU).
Pasien yang menjalani perawatan di ICU, yakni Nor Hadi dan Agus Suryadi, sementara pasien lainnya ada yang dirawat di UGD.

"Rata-rata para pasien mengalami depresi pernafasan atau kekurangan oksigen," ujarnya.

Sementara hasil pantauan hemodinamik atau tanda-tanda pada organ vital para pasien, kata dia, kondisinya cukup bagus.

Hanya saja, kata dia, kondisi pasien yang dirawat di ruang ICU terjadi kelainan pada otak.

Ia memperkirakan para pasien tersebut selain mengalami depresi pernafasan juga menghirup udara yang seharusnya tidak dihirup.

"Kami belum bisa memastikan apakah pasien tersebut mengalami keracunan atau tidak," ujarnya.

Sementara pasien yang dirawat di UGD, kata dia, kondisi pernafasannya cukup bagus.

Apabila dalam waktu 1x24 jam kondisi kesehatannya cukup membaik, maka mereka akan diizinkan pulang.

Sementara itu, istri Suyatno yang bernama Tuniah mengakui, tidak mengetahui secara persis kejadian yang dialami suaminya hingga harus dirawat di RS KSH Pati.

Perwakilan dari PT Pura Nusa Persada, M. Yusuf mengungkapkan, peristiwa kecelakaan kerja yang dialami kelima karyawan bagian produksi tersebut terjadi sekitar pukul 12.00 WIB.

Kejadian tersebut, terjadi di unit paper mil 7 dan 8 Pura Nusa Persada.

Kronologis kejadian, kata dia, berawal ketika Suyatno masuk ke bak penampungan bubur yang sudah dikuras sejak dua hari lalu dengan kedalaman sekitar dua meter dan diameter antara 2-3 meter.

"Korban diperkirakan mengalami kehabisan oksigen sehingga karyawan yang lainnya mencoba memberi pertolongan hingga akhirnya ada lima karyawan yang harus menjalani perawatan," ujarnya.

Awalnya, kata dia, mereka hendak dirawat di Puskesmas untuk segera mendapatkan pertolongan medis, namun dirujuk ke RS Nurus Syifa.

Karena ketersediaan oksigennya kurang memadai, akhirnya kelima karyawan tersebut dirujuk ke RS KSH Pati.

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Zuhdiar Laeis
Copyright © ANTARA 2025