"Saya berharap pengakuan pada ilmu dasar ini akan membantu meningkatkan kesadaran tentang nilai penelitian langit-biru," kata Higgs (84) dalam pernyataan melalui tempat dia bekerja, University of Edinburgh, yang dikutip kantor berita Reuters.

Sementara Englert melalui telepon mengatakan: "Anda bisa membayangkan bahwa ini bukannya tidak sangat menyenangkan. Saya sangat sangat gembira mendapatkan pengakuan dari penghargaan luar biasa ini."

Englert (80) dan koleganya Robert Brout, yang meninggal dunia tahun 2011, merupakan ilmuwan pertama yang mempublikasikan teori tentang partikel baru itu.

Higgs mengikutinya beberapa pekan kemudian dan menjadi yang pertama yang secara eksplisit memprediksi keberadaan satu partikel baru.

The Royal Swedish Academy of Sciences menyatakan hadiah itu diberikan kepada Higgs dan Englert untuk kerja dasar mereka dalam menggambarkan bagaimana alam semesta terbentuk.

"Menurut Standard Model, segalanya, dari bunga dan manusia sampai bintang-bintang dan planet-planet, hanya terdiri atas satu blok bangunan kecil: partikel-partikel materi."

Kerja Higgs dan Englert menunjukkan bagaimana partikel-partikel dasar dalam atom memperoleh masa lewat interaksi dengan medan tak terlihat yang meliputi seluruh ruang angkasa. Partikel yang berkaitan dengan medan itu adalah Higgs boson.

Higgs dan Englert terpilih untuk berbagi hadiah 8 juta crown Swedia setelah teori mereka dibuktikan dalam percobaan-percobaan Organisasi Riset Nuklir Eropa (CERN).

Blok bangunan alam baru akhirnya dideteksi pada 2012 di tempat riset CERN dekat Jenewa, Swiss.

Untuk menemukan partikel yang sulit dipahami itu, para ilmuwan di Large Hadron Collider (LHC) harus menyaring data dari puing-puing tabrakan triliunan proton sub-atomik.

Higgs boson adalah potongan terakhir dari Standard Model fisika yang menggambarkan dasar pembentukan alam semesta.

Beberapa komentator, meski bukan ilmuwan, menyebutnya sebagai "Partikel Tuhan" atas perannya dalam mengubah ledakan hebat Big Bang menjadi kosmos yang teratur.

Pemahaman baru itu dianggap sebagai pemahaman kosmos paling penting. Tanpa mekanisme Higgs semua partikel akan melakukan perjalanan dengan kecepatan cahaya dan atom-atom tidak akan ada.

Namun temuan Higgs boson bukan akhir cerita dari para ahli fisika yang mencoba memahami struktur alam semesta.

Para ilmuwan sekarang berusaha memahami materi gelap, yang mencakup lebih dari seperempat alam semesta, dan energi gelap yang dipercaya sebagai pendorong perluasan kosmis.

Pewarta : -
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024