"Saya mau ke Buntu, bus jalannya 'angles' seperti 'nggak' ada remnya. Saya tidak ingat apa-apa, tahu-tahu sudah di bawah," kata perempuan 31 tahun warga Desa Pageralang, Kecamatan Kemranjen, Banyumas.

Saat sadar, dia mengaku segera mencari anak-anaknya, Safira Nur (6) dan Riski Romadon (2), yang ternyata selamat karena berada di bawah jok.

"Kami mengalami luka sobek di kepala," katanya ketika ditemui di Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas.

Terkait dengan biaya perawatan yang akan ditanggung pemerintah, dia mengaku berterima kasih karena kecelakaan ini merupakan musibah.

Informasi yang diterima Antara dari salah seorang staf Humas PT Jasa Raharja Cabang Jawa Tengah melalui saluran telepon, perusahaan asuransi kecelakaan ini akan segera memberikan santunan kepada seluruh korban kecelakaan karambol di Banyumas.

Kendati demikan, dia belum bisa menyebutkan secara pasti kapan santunan akan diberikan.

Seperti diwartakan, sebuah bus PO Karya Sari jurusan Purwokerto-Solo bertabrakan dengan sebuah sedan Toyota Corolla dan dua buah sepeda motor di daerah Krumput pada ruas Jalan Raya Banyumas-Buntu, Sabtu (10/8) sekitar pukul 13.00 WIB.

Peristiwa tersebut terjadi saat bus yang datang dari arah utara (Banyumas) berusaha mendahului mobil di depannya saat melintas di jalan yang menurun.

Akan tetapi, dari arah berlawanan datang sebuah mobil Toyota Corolla dan dua buah sepeda motor sehingga sopir bus yang bernama Suryanto berusaha membelokkan kendaraannya ke kanan guna menghindari kecelakaan.

Namun, upaya tersebut justru mengakibatkan tabrakan karambol antara bus dan mobil serta dua sepeda motor itu hingga akhirnya masuk ke dalam jurang.

Akibat tabrakan tersebut, 15 orang diketahui meninggal dunia dan 26 orang mengalami luka-luka.

Seluruh korban meninggal dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banyumas, sedangkan korban luka-luka dirawat di RSUD Banyumas dan RS Siaga Medika Banyumas.

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Zaenal A.
Copyright © ANTARA 2024