Dari pantauan Antara di sepanjang ruas jalan tersebut, Rabu, warga tidak hanya menanam pohon pisang tetapi juga menumpuk batu maupun genting di titik-titik kerusakan.

Aksi penanaman pohon pisang tersebut tidak mengganggu kelancaran arus mudik karena bukan jalur utama meskipun merupakan ruas jalan provinsi.

Salah seorang warga Desa Tritih Wetan, Kecamatan Jeruklegi, Basuki (48) mengatakan bahwa kerusakan jalan ini disebabkan oleh truk-truk tronton yang melintas.

"Kendaraan besar yang lewat sini juga sering ngebut meskipun kondisi jalannya rusak. Padahal, di sini banyak anak kecil," katanya.

Bahkan, kata dia, di ruas jalan tersebut sering terjadi kecelakaan.

"Sejak kemarin (Selasa, red.) sampai tadi malam terjadi tiga kali kecelakaan tunggal yang dialami pengendara sepeda motor saat berusaha menghindari lubang," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, warga menanami jalan rusak dengan pohon pisang terutama di dekat masjid.

Menurut dia, hal itu disebabkan banyak aktivitas warga yang mendatangi masjid menjelang Hari Raya Idul Fitri 1434 Hijriah.

"Seperti hari ini, warga membayar zakat fitrah dan malam harinya ada takbiran, besok Salat Id. Kami tidak ingin terjadi kecelakaan," katanya.

Terkait hal itu, dia mengharap pemerintah segera memperbaiki jalan rusak tersebut agar tidak semakin rusak dan tidak mengakibatkan kecelakaan.

Hal yang sama juga disampaikan salah seorang warga Desa Kuripan Kidul, Kecamatan Kesugihan, Yanto (40).

Menurut dia, kerusakan di ruas jalan provinsi ini tidak hanya mengakibatkan kecelakaan tetapi juga debu di saat cuaca panas dan genangan air ketika hujan.

"Penanaman pohon pisang ini hanya untuk sementara karena kami menghormati warga yang akan berlebaran. Setelah lebaran, kami akan tutup total jika jalan ini tidak segera diperbaiki," katanya.




Pewarta : Sumarwoto
Editor : Zaenal A.
Copyright © ANTARA 2024