Isak tangis mewarnai pemakaman dosen Fakultas Teknik Undip Semarang yang dikuburkan di makam keluarga perguruan tinggi itu.

         Jenazah Yulanda diangkut dengan ambulans milik Rumah Sakit Bhayangkara Semarang setelah diautopsi di tempat itu.

         Jenazah tidak diturunkan di rumah duka, kompleks perumahan Undip di Banyumanik, Semarang, dan langsung disebahyangi di Masjid Al Muhajirin Bima untuk langsung dimakamkan.

         Korban meninggalkan dua putra, Raihan (9) dan Atar (7). Adapun istrinya sudah meninggal dunia pada enam bulan lalu.

         Sementara itu, Ketua Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Undip Semarang Edward Endrianto mengatakan bahwa Yulanda sudah mengajar mata kuliah Konstruksi sejak 2002.

         Selama mengajar, Yulanda dikenal baik dan santun.

         Yolanda Rifan ditemukan tewas terkubur di ladang Dusun Petung, Desa Ngemplak, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang oleh tim gabungan Polres Kabupaten Magelang dan Polda Jawa Tengah.

         Korban diduga tewas dibunuh oleh Muhyaro, tersangka penipuan yang nekat lompat dari tebing jurang dan menyebabkan personel Polda Jateng AKP Yahya R. Lihu gugur.

         Jenazah Yulanda ditemukan bersama dua jenazah lain yang belum diketahui identitasnya.

Pewarta : Immanuel Citra Senjaya
Editor : Zaenal A.
Copyright © ANTARA 2024