"Secara umum persiapan fisik untuk Porprov Jateng sudah mencapai 95 persen. Pertengahan September nanti sarana atletik, squash, sirkuit sepatu roda, dan hall serba guna selesai," kata Ketua KONI Kabupaten Banyumas Sukardi ketika menyampaikan paparan di depan KONI dan Dinpora Jateng di Semarang, Rabu.

Hanya, kata dia, yang ingin dikonsultasikan dengan KONI Jateng adalah menyangkut beban biaya yang ditanggung untuk penyelenggaraan Porprov Jateng tersebut.

Menurut dia, Banyumas sendiri menyiapkan anggaran Rp5 miliar yang diperuntukkan bagi acara pembukaan dan penutupan, serta perbaikan venues. Untuk upacara pembukaan akan dilangsungkan di GOR Satria Purwokerto dan rencananya akan mendatangkan Dion Ido, Vicky Shu, serta penyanyi Mayangsari.

Ia mengatakan, dengan sisa waktu yang tinggal 75 hari in, pihaknya ingin mendapatkan kepastian, misalnya sewa venue yang mencapai Rp700 juta, "Untuk sewa hall di Hotel Horison per harinya Rp15 juta, padahal ada cabang olahraga yang penggunaannya lebih dari sehari seperti karate dan dansa.

KONI Kabupaten Banyumas juga mempertanyakan soal siapa yang berwenang membentuk ti Arbitrase kemudian tokoh VIP yang diundang, serta tempat untuk penyelenggaraan temu teknik, apakah di Semarang atau di Purwokerto.

Ketua Umum KONI Jawa Tengah Tutuk Kurniawan mengatakan terkai dengan kewenangan anggaran Porprov Jateng, pihaknya minta diberi waktu untuk menggelar rapat dengan sesama pengurus induk organisasi olahraga di Jawa Tengah ini.

Wakil Ketua Umum II (bidang pembinaan dan prestasi) KONI Jateng Hartono mengatakan,pihaknya memang telah menyusun alokasi pendanaan untuk Porprov Jateng tetapi kesepakatan pendanaan baru bisa dilakukan pekan depan.

"Kami akan rapat lagi dengan pengurus. Mungkin pekan depan baru bisa disampaikan hasilnya kepada KONI Banyumas," katanya.

Sementara itu di tengah paparan kesiapan Porprov Jateng ternyata tuan rumah Banyumas tidak tahu menahu soal pelaksanaan Pekan Olahraga Paralympic Provinsi (Peparprov) yang biasa digelar menyertai porprov seperti halnya Peparnas yang mengikuti PON.

"Kami tidak mengalokasikan dana untuk Peparprov karena memang tidak tahu," kata Sukardi.

Soal Peparprov Jateng, Tutuk Kurniawan mengatakan, KONI Jateng memutuskan menunjuk Kota Surakarta sebagai penyelenggara. "Tanpa mengecilkan arti Banyumas, dari sisi akomodasi, kami juga yakin tidak siap. Makanya kami memutuskan di Solo yang sudah berpengalaman menggelar ASEAN Paragames," katanya.

Pewarta : Hernawan Wahyudono
Editor : Zuhdiar Laeis
Copyright © ANTARA 2024