"Hari ini (20/6) berangkat ke Bali. Kami membawa tari 'Soreng Mudo Budoyo' dari Dusun Deles, Desa Jogonayan, Kecamatan Ngablak, yang selama ini menjadi salah satu binaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Magelang," kata anggota Tim Kesenian Kabupaten Magelang untuk PKB 2013 Agus Suyitno di Magelang, Kamis.

Ia menjelaskan tarian "Soreng" tampil di panggung Wantilan Taman Budaya Denpasar, Bali, pada Sabtu (22/6).

Tim kesenian itu, kata Agus yang juga staf Seksi Kesenian Bidang Seni dan Nilai Tradisi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Magelang tersebut, telah menyiapkan diri untuk tampil pada PKB 2013 itu sejak April lalu.

Ia menjelaskan tarian "Soreng" berkembang di masyarakat beberapa desa, khususnya di kawasan gunung-gunung yang mengelilingi Kabupaten Magelang.

Gerak tarian itu menceritakan tentang keprajuritan dengan latar belakang Kadipaten Jipang Panulan dipimpin Adipati Haryo Penangsang.

"Menggambarkan perebutan kekuasaan Kesultanan Pajang. Penangsang punya watak 'adigang, adigung, adiguna', ingin melengserkan Sultan Hadiwijoyo. Terjadi peperangan besar dan Penangsang gugur," katanya.

Ia mengatakan tari "Soreng" diiringi dengan seperangkat gamelan dan alat musik truntung, sedangkan gerakan tarian cukup dinamis

Grup "Soreng Mudo Budoyo" pada 2011 meraih Juara II Festival Kesenian Kabupaten Magelang, pada 2012 menjadi bagian peraih Juara Harapan I Festival Seni dan Budaya Jawa Tengah, dan pada 2013 Juara III Parade Seni dan Budaya Tingkat Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Keikutsertaan tim kesenian ini dalam PKB tahun ini diharapkan bisa mengenalkan kekayaan seni budaya kami kepada masyarakat luas, terutama kesenian tradisional. Apalagi kami kirim kesenian unggulan daerah kami. Pengiriman ini juga memacu grup lainnya untuk melestarikan dan mengembangkan kesenian daerah," katanya.

Pewarta : M Hari Atmoko
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024