Kesan yang terekam selama berkomunikasi langsung dengannya, menunjukkan dia sosok yang berwawasan, cerdas, berorientasi pada penyelesaian masalah, rendah hati, dan "njawani".

Nilai plus "njawani" ini tetap penting di tengah menguatnya nilai dan budaya global, mengingat mayoritas masyarakat Jateng memang masih menempatkan nilai dan budaya Jawa sebagai sandaran hidupnya. Ini juga berlaku bagi seorang pemimpin di Jateng.

Ganjar yang berduet dengan Heru Sudjatmoko sadar akan nilai dan budaya itu. Karena itu, sesanti yang ditorehkan oleh cagub usungan PDI Perjuangan terasa pas.

Jargon "Mboten Korupsi. "Mboten Ngapusi" bukan saja kontekstual dengan isu saat ini, melainkan menyentuh rasa hormat pemimpin kepada yang memilihnya. Itu terlihat dari penggunaan bahasa Jawa krama halus yang ditujukan kepada rakyat (kawula).

Dalam konsepsi kepemimpinan demokratik, pemimpin memang menempatkan rakyat sebagai majikan, bukan sebaliknya. Oleh karena itu, sejak awal Ganjar menyatakan bahwa bila kelak terpilih akan mereformasi birokrasi Pemerintah Provinsi Jateng.

Tanpa ada perubahan orientasi kerja di birokrasi, maka segenap sumber daya tidak bisa sepenuhnya melayani kebutuhan sekitar 33 juta jiwa di provinsi ini. Prinsip Ganjar sederhana, pemimpin itu melayani, bukan sebaliknya. Kewajiban melayani kepada pemberi amanat (rakyat) itulah yang bakal ditanamkan Ganjar di jajaran birokrasi.

Ganjar masih memiliki waktu sekitar tiga bulan untuk mempertajam rumusan kebijakan dalam mengelola masyarakat Jateng lima tahun ke depan. Program lama Gubernur Bibit Waluyo, misalnya, swasembada pangan, harus dilanjutkan. Kebijakan pengentasan orang miskin juga wajib diteruskan.

Guna meningkatkan penetrasi serapan APBD Provinsi Jateng ke kota dan kabupaten, Ganjar harus memperbaiki gaya berkomunikasi dengan para wali kota dan bupati. Di era otonomi, wali kota dan bupati tidak lagi bermajikan gubernur.

Di luar itu, agar kebijakannya mendapat dukungan dari parlemen, Ganjar harus menaklukkan 100 anggota DPRD Jateng, 23 orang di antaranya dari PDI Perjuangan.

Sesuai janjinya "Mboten Korupsi. Mboten Ngapusi", Ganjar diwajibkan memerangi praktik penyelenggaraan negara yang terindikasi korupsi dan membohongi.

Bukan tugas enteng, tentu. Namun, Ganjar dan Heru tahu itu. ***














Pewarta : Achmad Zaenal
Editor : Zaenal A.
Copyright © ANTARA 2024