"Hal itu terindikasi dari tingginya jumlah pengajuan selama masa peralihan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) ke PKMS Gold," kata Kepala Bidang PKMS Dinas Kesehatan Kota (DKK) Pemkot Surakarta Ida Angklaita di Solo, Senin.
Ia menyebutkan, sejak 1 Januari sampai dengan 16 Mei 2013, tercatat 1.282 berkas pengajuan. Angka ini terhitung tinggi jika dibandingkan dengan jumlah peserta Jamkesmas lama.
"Saat itu, warga berbondong-bondong mendaftar, entah itu warga miskin maupun orang kaya," kata Ida Angklaita.
Menurut dia, banyaknya warga dari luar peserta Jamkesmas lama yang ramai-ramai mengajukan PKMS Gold. Ditengarai mereka kurang paham akan informasi saat DKK melakukan penyisiran pada masa peralihan.
"Padahal syarat mutlak peserta PKMS Gold adalah warga miskin dan peserta Jamkesmas lama yang tak terkaver Jamkesmas baru," katanya.
Kemungkinan mereka mengira semua diterima PKMS Gold, padahal pada saat penyisiran itu pihaknya memprioritaskan peserta Jamkesmas lama meskipun tidak menutup pendaftaran PKMS Gold dari masyarakat umum.
Ida memprediksi akan banyak pengajuan yang tidak lolos verifikasi oleh tim, terutama saat "home visit".