Informasi yang dihimpun dari sejumlah saksi, peristiwa tersebut terjadi setelah Rektor Unsoed Edy Yuwono menghadiri upacara Hari Pendidikan Nasional di halaman Gedung Pusat Administrasi Unsoed.

"Saat hendak masuk gedung Rektorat bersama Pembantu Rektor I dan pejabat lainnya, ada sekitar 15 mahasiswa yang mengejar Rektor sambil memanggil 'rektor..rektor..'. Namun Rektor tetap acuh," kata salah seorang saksi mata, Sumantoro yang bekerja pada Bagian Rumah Tangga Unsoed.

Sementara di lantai 1 dan 2 Gedung Rektorat sudah dipenuhi asap berwarna-warni dari kembang api yang dinyalakan mahasiswa.

Bahkan, ada mahasiswa yang terlihat lari ke lantai 2 Gedung Rektorat sambil membawa kembang api asap.

Oleh karena menyesakkan pernapasan, seluruh penghuni Gedung Rektorat segera dievakuasi keluar.

Tim Identifikasi Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Banyumas yang datang ke Unsoed segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memasang garis polisi.

Dari olah TKP tersebut, petugas menemukan sedikitnya 46 selongsong kembang api asap.

Kepala Satreskrim Polres Banyumas Ajun Komisaris Polisi Priyo Handoko mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan identifikasi.

"Kami juga sudah mengetahui ciri-ciri pelaku-pelakunya," kata dia menjelaskan.

Saat dikonfirmasi, Kepala Bagian Humas Unsoed Endang Istanti menduga peristiwa pelemparan kembang api asap yang saat ini masih diselidiki polisi merupakan buntut dari surat somasi yang disampaikan mahasiswa pada Senin (29/4) terkait masalah Uang Kuliah Tunggal (UKT).

"Mungkin ada hubungannya dengan somasi itu. Saat itu, saya ketemu mahasiwa yang mengatakan bahwa mereka meminta jawaban atas somasi itu," katanya.

Akan tetapi, kata dia, mahasiswa tidak sabar menunggu Rektor Unsoed yang masih menghadiri acara peresmian "Data Center" setelah upacara Hardiknas hingga akhirnya peristiwa itu terjadi.

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024