"Jumlah penderita HIV-AIDS di Solo dan sekitarnya terus meningkat, dan sampai sekarang yang terdata sebanyak 948 kasus," kata Sekretaris I Tenaga Penuh Waktu Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Solo Harsijo Soepodo kepada wartawan di Solo, Senin.

"Sebanyak 17 puskesmas di Solo sudah menyatakan kesanggupannya menyiapkan dokternya saat diminta menjadi narasumber sosialisasi HIV-Aids di wilayahnya. Saat ini ada penambahan klinik VCT di RSUD Ngipang dari semula hanya ada di dua RS yakni Dr Oen Kandang Sapi dan RS Dr Moewardi Jebres," katanya.

Selain di tiga RS penyedia klinik VCT itu, penanganan medis penderita HIV-AIDS di Kota Solo dipusatkan di empat UPT Puskesmas yaitu di Puskesmas Manahan, Puskesmas Setabelan, Puskesmas Sangkrah, dan Puskesmas Kratonan.

Ia mengatakan keterlibatan masyarakat dalam program Warga Peduli AIDS (WPA) makin diseriusi selain mendorong perkuatan infrastruktur kesehatan. KPA menargetkan pembentukan WPA di lima kecamatan dan 51 kelurahan melalui pembentukan struktrur organisasinya di tiap RW dan RT.

"April mendatang akan dideklarasikan WPA yang berstruktur organisasi di 51 kelurahan. Diharapkan seluruh warga ber-KTP Solo peduli HIV-AIDS dan bersedia aktif dalam kegiatan penanggulangan," katanya.


Pewarta : Joko Widodo
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024