"Kalau dulu, RSBI kan melaksanakan PPD mendahului sekolah-sekolah reguler. Setelah RSBI dihapuskan, statusnya menjadi sama dengan sekolah reguler," kata Kepala Disdik Kota Semarang Bunyamin di Semarang, Jumat.

             Dengan tidak adanya lagi sekolah berlabel RSBI, kata dia, pola penerimaan siswa baru di seluruh sekolah tentunya akan berlaku sama dan tidak ada lagi perbedaan, baik sekolah reguler maupun eks RSBI.

             Ia menjelaskan pelaksanaan PPD memang menjadi kewenangan setiap pemerintah daerah yang menuangkannya dalam peraturan wali kota, sementara perwal untuk PPD tahun ajaran 2013/2014 hingga sekarang belum ada.

             "Jadi, kami ya menunggu perwalnya dulu. Namun, prinsipnya dengan tidak ada RSBI maka pola penerimaan siswa di seluruh sekolah negeri akan sama, tidak ada lagi sekolah yang mendahului sekolah lainnya," katanya.

             Menurut dia, sekolah yang semula statusnya RSBI kembali ke sekolah reguler, yakni menjadi sekolah kategori mandiri (SKM) untuk untuk jenjang SMA dan serta sekolah standar nasional (SSN) untuk jenjang SD-SMP.

             Selama ini, RSBI menerima siswa lebih sedikit dibandingkan sekolah reguler untuk menciptakan pembelajaran lebih intensif sehingga pada tahun ajaran depan membuka peluang eks RSBI menambah kuota siswa baru.

             Menanggapi hal itu, Bunyamin mengakui sekolah reguler memang boleh menerima siswa lebih banyak sehingga sekolah eks RSBI bisa menyesuaikan kuota penerimaan siswa baru dengan sekolah-sekolah reguler lainnya.

             Sementara itu, Kepala SMP Negeri 9 Semarang Setiyo Budi menyebutkan semasa berstatus RSBI hanya menerima siswa baru antara 24-26 orang/kelas agar pembelajaran lebih intensif sesuai standar yang ditetapkan.

             Berbeda dengan sekolah-sekolah reguler yang bisa menampung sampai 36 siswa/kelas, kata dia, tetapi dengan dibatalkannya penyelenggaraan RSBI status sekolah yang dipimpinnya kembali menjadi reguler atau SSN.

             "Kebetulan, sekolah ini baru ditetapkan sebagai RSBI pada 2011. Dulunya memang reguler, sekarang kembali lagi ke sekolah reguler. Kemungkinan, kami akan meningkatkan daya tampung siswa seperti dulu," katanya.

              Meski demikian, kata Setiyo, pihaknya tetap menunggu instruksi Disdik Kota Semarang berkaitan dengan penyelenggaraan PPD tahun ajaran depan, sebab nantinya segala proses dalam PPD akan diatur dalam perwal.

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Immanuel Citra Senjaya
Copyright © ANTARA 2024