Zen Yuksri Iswandaru, pelatih Suryo ketika dihubungi dari Semarang, Jumat mengatakan bahwa yang bersangkutan sudah dua kali mengirimkan pesan singkat kepada dirinya soal pengunduran dirinya sebagai atlet.
"Saya ingin melupakan atletik dan rekor-rekor yang pernah saya buat sebelumnya," kata Zen menirukan pesan singkat dari Suryo.
Ia menyampaikan bahwa Suryo Agung kecewa karena saat Munas PASI beberapa waktu lalu disebutkan bahwa cedera yang dideritanya karena bermain futsal. "Suryo merasa seolah dirinya 'habis manis sepah dibuang'," katanya.
Padahal, kata dia, cedera yang diderita Suryo Agung Wibowo tersebut terjadi saat yang bersangkutan menjalani pelatnas untuk pra-Olimpiade 2012 di Surabaya.
Ia mengatakan, dirinya sudah minta kepada Suryo Agung Wibowo untuk mengurungkan niatnya itu karena karier di dunia atlet masih terbentang lebar.
"Suryo Agung Wibowo masih muda (usianya sekitar 28 tahun) dan masih bisa kembali ke prestasi puncaknya karena puncak prestasi seorang 'sprinter' bisa mencapai usia 34 tahun seperti mantan pelari nasional Mardi Lestari," katanya.
Pelari asal Kota Surakarta (Solo) tersebut adalah pemegang rekor nasional dan SEA Games untuk lari 100 meter dengan catatan waktu 10,17 detik yang dicapai saat meraih medali emas SEA Games 2009 Laos.
Pada pesta olahraga multievent antarnegara Asia Tenggara di Laos tersebut, Suryo Agung Wibowo juga meraih medali emas dari nomor lari 200 meter.
Pada SEA Games 2007 di Nakhon Ratchasma, Thailand, Suryo Agung juga meraih dua medali emas (lari 100 dan 200 meter) serta medali perak di nomor estafet 4X100 meter.
Pada SEA Games 2011, Suryo Agung Wibowo tidak bisa tampil karena konsentrasi menunaikan ibadah haji yang sudah menjadi nazarnya.
"Saya ingin melupakan atletik dan rekor-rekor yang pernah saya buat sebelumnya," kata Zen menirukan pesan singkat dari Suryo.
Ia menyampaikan bahwa Suryo Agung kecewa karena saat Munas PASI beberapa waktu lalu disebutkan bahwa cedera yang dideritanya karena bermain futsal. "Suryo merasa seolah dirinya 'habis manis sepah dibuang'," katanya.
Padahal, kata dia, cedera yang diderita Suryo Agung Wibowo tersebut terjadi saat yang bersangkutan menjalani pelatnas untuk pra-Olimpiade 2012 di Surabaya.
Ia mengatakan, dirinya sudah minta kepada Suryo Agung Wibowo untuk mengurungkan niatnya itu karena karier di dunia atlet masih terbentang lebar.
"Suryo Agung Wibowo masih muda (usianya sekitar 28 tahun) dan masih bisa kembali ke prestasi puncaknya karena puncak prestasi seorang 'sprinter' bisa mencapai usia 34 tahun seperti mantan pelari nasional Mardi Lestari," katanya.
Pelari asal Kota Surakarta (Solo) tersebut adalah pemegang rekor nasional dan SEA Games untuk lari 100 meter dengan catatan waktu 10,17 detik yang dicapai saat meraih medali emas SEA Games 2009 Laos.
Pada pesta olahraga multievent antarnegara Asia Tenggara di Laos tersebut, Suryo Agung Wibowo juga meraih medali emas dari nomor lari 200 meter.
Pada SEA Games 2007 di Nakhon Ratchasma, Thailand, Suryo Agung juga meraih dua medali emas (lari 100 dan 200 meter) serta medali perak di nomor estafet 4X100 meter.
Pada SEA Games 2011, Suryo Agung Wibowo tidak bisa tampil karena konsentrasi menunaikan ibadah haji yang sudah menjadi nazarnya.