"Pernyataan Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Hardiono Saroso, saya kira tidak asal pernyataan. Tentunya sudah didukung data-data yang bisa dipertanggunjawabkan dari aparat intelijen Kodam Diponegoro," katanya kepada ANTARA di Semarang, Rabu malam.

Sebelumnya sejumlah media mewartakan pernyataan Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Hardiono Saroso, di Makodam Watugong, Semarang, Sabtu (15/12), yang akan menindak tegas pihak-pihak yang mencoba membangkitkan PKI. Upaya kebangkitan kembali PKI tersebut, kata Pangdam, sudah terlihat dari statement pihak-pihak tersebut di tengah publik yang mencoba meluruskan sejarah pemberotakan partai komunis.

Wakil rakyat asal Daerah Pemilihan Jawa Tengah 1 itu meminta aparat kodam terpadu harus segera menangkap dan mengklarifikasi kelompok siapa yang dimaksud.

"Saya kira gelagat tersebut pasti sudah terdeteksi dini dan terdata. Kalau penyataan sifatnya hanya 'warning' internal, sah-sah saja. Akan tetapi, kalau sudah teropini keluar dan tidak bisa cepat tertangani dengan cepat, akan bisa menimbulkan keresahan," katanya menegaskan.

Alumnus Fakultas Hukum Universitas Diponegoro Semarang itu juga meminta Pangdam untuk segera mengungkapkan hasil kerja pihak intelijen Kodam IV Diponegoro yang melakukan pendeteksian terhadap kebangkitan PKI di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Sebenarnya, kalau masih dalam pendeteksian, ya, jangan diumumkan keluar dong. Cukup konsumsi internal saja. Masalahnya, kalau hanya melempar sinyalemen, saya kira akan meresahkan masyarakat, kemudian sesama masyarakat akan saling curiga," katanya mengingatkan.

Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan itu mengajak semua pihak untuk mendukung langkah Pangdam untuk segera menangani dan menangkap pelakunya yang menurut sinyalemen berbahaya bagi keutuhan negara, bangsa, dan daerah.

"Kita berpikir positif bahwa pernyataan Pangdam sudah ada bukti, dan mari sekarang masyarakat minta bukti tersebut. Kalau tidak, kasihan TNI terpola pada sinyalemen semata tanpa bisa membuktikan dan tertangani dengan tuntas," katanya.

Pewarta : D.Dj. Kliwantoro
Editor : D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024