Bad Piggies merupakan permainan balas dendam para babi yang menjadi objek kemarahan para burung dalam Angry Bird.

Dalam Bad Piggies, para babi tidak akan menembaki para burung, namun para pemain diharuskan membuat kendaraan untuk membantu karakter babi mencuri telur para burung.

Perusahaan permainan komputer asal Finlandia itu berharap permainan barunya bisa bertahan lebih lama.

"Kami melihat Bad Piggies sebagai latihan untuk membangun merek jangka panjang. Tiga tahun dari sekarang, kami ingin melihat Angry Birds dan Bad Piggies sebagai merek kuat di luar sana," kata Kepala Permainan Rovio, Petri Jarvilehto, kepada Reuters.

Rovio didirikan pada 2003 dan menjadi fenomena global setelah merilis Angry Bird untuk iPhone Apple Inc pada 2009.

Angry Birds bertahan pada peringkat teratas permainan yang paling diunduh, dengan lebih dari satu milyar pengunduh, dan berhasil menjaring 200 juta pengguna bulanan pada akhir 2011.

Rovio berharap Bad Piggies mampu membuktikan kembali kejayaan Rovio pada 2009, karena sebelumnya, permainan Rovio lainnya, Amazing Alex gagal meraih kesuksesan.

Amazing Alex adalah permainan non-Angry Bird pertama setelah dua tahun kemunculan Angry Bird. Amazing Alex pernah menjadi permainan yang paling banyak diunduh pada Juli, namun saat ini merosot ke peringkat 50 teratas.

"Rovio memang membutuhkan gebrakan saat ini. Selama dua bulan terakhir pendapatan Rovio merosot drastis," kata salah satu analis Alekstra, Tero Kuittinen.

"Tidak ada keraguan permainan ini akan menjadi nomor satu setelah dirilis. Namun, mereka harus bertahan di peringkat sepuluh teratas untuk menghapus keraguan orang-orang, seperti yang terjadi pada permainan Amazing Alex," pungkas Kuittinen.

Jika Bad Piggies mampu menyamai kesuksesan Angry Bird, maka Rovio mungkin akan mulai menjual saham bisnis mereka kepada publik, mengikuti jejak Zynga, perusahaan permainan sosial yang terkenal karena permainan Farmville di Facebook.

Pewarta : -
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024