Kondisi ini seiring dengan penguatan indeks Dow Jones pada perdagangan Kamis di tengah cukup banyaknya data ekonomi mengecewakan yang dirilis. Demikian dikatakan periset pasar saham, Edwin Sebayang, melalui pesan singkatnya di Jakarta, Jumat.

"Selain itu, mulai `rebound`-nya harga komoditas seperti minyak mentah dan nikel, juga bakal memberikan sentimen pada indeks," katanya.

Edwin menambahkan kembali normalnya perdagangan ini terjadi di tengah akan ditutupnya Kedubes Amerika Serikat di Jakarta beserta konsulat jenderalnya di beberapa kota besar di Indonesia untuk mengantisipasi aksi demonstrasi besar yang ditujukan kepada mereka sehingga menjadi faktor yang memengaruhi bagi IHSG.

Sementara analis pasar saham lainnya, Jansen Wahjudi, mengatakan secara teknikal indeks diperkirakan akan bergerak "mixed" dengan kecenderungan melemah.

"Pergerakan indeks berada pada kisaran 4.180-4.250," terangnya.

Jansen menambahkan dirilisnya data klaim tingkat pengangguran AS yang berfungsi sebagai salah satu indikator keadaan ekonomi di AS, akan memberikan pengaruh terhadap pergerakan indeks.

Untuk saham yang layak dikoleksi antara lain PT Semen Gresik Tbk (SMGR), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB).

(KR-IAZ/S004)

Pewarta : -
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024