"Kalau untuk nomor lempar cakram, saya merasa optimistis bisa meraih emas di Riau tetapi untuk tolak peluru saya tidak berani menjanjikan," kata Dwi Ratnawati ketika dihubungi dari Semarang, Kamis.
Menurut atlet asal Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, tersebut persaingan untuk nomor tolak peluru pada pesta olahraga multievent empat tahunan di Riau mendatang cukup ketat, bahkan saat babak kualifikasi PON melalui kejuaraan atletik Jatim Open 2011, dirinya hanya menempati urutan ketiga di bawah Dewi Lentari (Nusa Tenggara Barat) dan Eky Febri (Jawa Barat) dengan lemparan sejauh 12,50 meter.
"Sebenarnya pelatih saya di Salatiga berharap saya bisa meraih medali emas dari nomor tolak peluru, tetapi secara pribadi saya tidak berani menjanjikan karena fokus saya adalah di nomor lempar cakram," katanya.
Kalau untuk lempar cakram, kata peraih medali emas PON XVII/2008 Kalimantan Timur tersebut, dirinya merasa yakin bisa menyumbangkan medali emas bagi Jawa Tengah karena hasil lemparan atlet yang lain masih jauh di bawah dirinya.
Ia menyebutkan, lemparan terbaik untuk lempar cakram adalah 50,68 meter yang dicapai saat tampil pada Thailan Open beberapa waktu lalu, sedangkan saat meraih emas SEA Games 2009 Laos adalah sejauh 50,53 meter, kemudian saat meraih emas PON 2008 Kalimantan Timur sejauh 50,32 meter.
Kemudian saat meraih medali perak SEA Games 2011, lemparannya hanya sejauh 49,90 meter. Sekarang ini Dwi Ratnawati menjalani latihan di Jakarta di bawah asuhan pelatih tim PON DKI Jakarta Fahmy.
"Saya sekarang ini konsentrasi di PON 2012 karena sudah tidak ada ajang uji coba bagi saya. Pertandingan uji coba terakhir yang diikuti saya adalah saat tampil pada kejuaraan atletik Jatim Open 2012," katanya.