"Rel yang mengelilingi kota ini sudah ada sejak jaman Pemerintahan Kolonial Belanda. Hal ini terkait untuk memenuhi sarana transportasi umum dalam kota," katanya di Solo, Sabtu.

             Namun demikian untuk menghidupkan jalur kereta api tersebut dibutuhkan biaya yang tidak sedikit.

            Ia mengatakan ada lampu hijau dari sebuah perusahaan kereta trem asal Belanda yang menyatakan ketertarikannya untuk menghidupkan kembali rel dalam kota tersebut.

                "Rencananya tanggal 22 Mei 2012 tamu dari Belanda itu akan presentasi ke Wali Kota Surakarta. Ya keputusannya juga tergantung pada Wali Kota," katanya.

            Tim dari Belanda tersebut, lanjut dia, telah melakukan kajian dan survei lapangan terkait keberadaan rel tersebut. Tim juga telah melakukan kajian mengenai kemungkinan menghidupkan kembali jalur kereta api yang sudah lama tidak digunakan itu.

           "Mereka sudah melakukan survei dan grand design-nya pun sudah ada. Tapi kan kita butuh investor," sambungnya.

             Ia mengatakan bahkan, dari hasil kajiannya itu, jalur rel dalam kota tersebut bisa diteruskan hingga Bandara Adi Sumarmo di Boyolali.

             "Jadi, selain bisa berputar di Kota Solo, rel ini bisa dilanjutkan sampai ke bandara," kata Yosca sambil menambahkan, keberadaan trem dalam kota tersebut nantinya bisa meningkatkan perekonomian hingga menunjang pariwisata di Kota Solo.

            Wali Kota Surakarta, Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pembangunan sarana transportasi intermoda dibutuhkan untuk menekan biaya transportasi masyarakat, dengan layanan transportasi umum yang cepat, nyaman dan murah.

             Termasuk rencana Pemkot Surakarta menghidupkan kembali jalur rel dalam kota yang dilanjutkan hingga ke bandara tersebut. Keberadaan sarana transportasi umum yang memadai diharapkan bisa meningkatkan aktifitas perekonomian dan menekan biaya transportasi serendah mungkin.

             Rencana pembangunan rel dalam kota dan pengoperasian kereta trem dalam kota sudah direncanakan sejak lama. Namun, rencana tersebut tidak dapat terealisasi karena tidak tersedia dana yang mencukupi dari APBD.

Pewarta : -
Editor : Zaenal A.
Copyright © ANTARA 2024