Semarang (ANTARA) - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi berencana bertemu Direktur Utama PT KAI untuk membahas pelaksanaan Autonomous Rail Transit (ART) atau menghidupkan kembali Semarang Trem sebagai alternatif transportasi umum dalam kota berbasis kereta api.
"Kemarin saat pembahasan dengan PT KAI Daop 4 sudah di-'acc', tinggal pelaksanaan teknis," kata Wali Kota Hendrar di Semarang, Kamis.
Dalam pertemuan dengan Dirut KAI, kata dia, akan langsung disampaikan tentang teknis pembangunan trem tersebut.
"Akan dibahas tentang trasenya bagaimana? Untuk awalnya jalur pendek dulu," katanya.
Untuk tahap awal, kata dia, trem akan melalui rute Stasiun Tawang, Jalan Agus Salim, Jalan Imam Bonjol, kemudian kembali lagi.
Baca juga: Perusahaan Trem Belanda Tertarik Hidupkan Lagi Rel KA Solo
Selanjutnya, menurut dia, akan dilihat dari sisi kemanfaatan.
"Kalau memang diminati mungkin bisa bertambah," tambahnya.
Pembangunan moda transportasi yang juga diharapkan bisa mendukung sektor pariwisata Kota Semarang ini akan dibiayai oleh PT KAI.
"Namun tidak menutup kemungkinan Pemkot Semarang ikut menganggarkan, misalnya untuk subsidi tiket," katanya.
Pemerintah Kota Semarang berencana membangun ART atau menghidupkan kembali Semarang Trem sebagai alternatif transportasi umum dalam kota berbasis kereta api.
Selain memenuhi kebutuhan transportasi umum, angkutan berbasis kereta api itu juga dapat mendukung sektor pariwisata Kota Semarang.
Sejumlah rute angkutan kereta dalam kota itu juga sudah disiapkan untuk melintasi jalan protokol di Semarang, seperti Jalan Pemuda, Jalan MT Haryono, serta kawasan Simpang Lima.
Baca juga: BRT Transjateng Semarang-Kendal diluncurkan, pelajar bayar Rp2.000
Baca juga: Pemkab Kudus kaji moda transportasi massal BRT
Baca juga: BRT koridor Purwokerto-Purbalingga segera diluncurkan