Shelby luput dari maut tahun '1950-an ketika ia mengendarai Aston Martin di sirkuit-sirkuit Eropa dengan menelan kapsul nitro gliserin di setiap perlombaan. Hebatnya, dia tidak mati - kecuali menjalani setengah abad dengan puluhan operasi bypass, serta cangkok jantung dan ginjal.

Ketika ia meninggal Kamis di Dallas pada usia 89, Carroll mewariskan banyak karya, tidak sekedar Ford Mustang Shelby.

Carroll berhenti balap pada 1960. "Dokter bilang aku akan mati jika tidak berhenti balap," katanya. "Saya bilang saya tidak keberatan berlomba dengan sekarat. Tapi dia bertanya bagaimana dengan nyawa orang lain kalau mobil saya tabrakan."

Jadi Carroll banting stir - tentunya bukanlah hal mudah bagi seseorang pria muda yang telah memenangi kejuaraan Le Mans.

Kecintaannya pada dunia otomotif tidak berhenti gara-gara sakit. Ia merancang mobil balap dan memproduksi mobil cepat nan termashur yaitu Shelby AC Cobra. Ia menggoreskan nama emas dalam karya Shelby Mustang Cobra dan Shelby Dodge.

Carroll Shelby memiliki gairah besar, gairah pada kecepatan. Gairah membuatnya lebih besar dari kehidupan. Gairah membuatnya bertahan hidup melawan rintangan medis berat selama ini.
(adm)

Pewarta : -
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024