Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, memutuskan meniadakan seluruh rangkaian perayaan Natal dan Tahun Baru mendatang dengan diganti melakukan penggalangan donasi kemanusiaan dan doa bersama.

Bupati Pekalongan Fadia Arafiq di Pekalongan, Rabu, mengatakan kebijakan tersebut diambil sebagai bentuk empati dan solidaritas terhadap sejumlah daerah di Indonesia yang tengah dilanda bencana alam.

"Kondisi bangsa saat ini sedang tidak baik-baik saja karena Allah SWT tengah memberikan cobaan berupa bencana di berbagai wilayah. Oleh karena itu, agenda akhir tahun 2025 ini kami sepakat tidak mengadakan acara seperti tahun sebelumnya," katanya.

Pada akhir tahun sebelum, pihaknya menyelenggarakan hiburan musik dan kembang api tetapi kali ini diganti dengan kegiatan penggalangan donasi dan mendoakan bersama agar Indonesia dijauhkan dari bencana dan bisa pulih.

Kegiatan akhir tahun 2025, kata dia, difokuskan pada doa bersama untuk para korban serta harapan agar pemerintah dimudahkan dalam proses pencarian korban yang masih hilang dan penanganan dampak bencana.

"Ini adalah inisiatif kita bersama. Jika ada saudara-saudara kita yang sedang berduka maka sudah seharusnya ikut merasakan dan menunjukkan kepedulian," katanya.

Wakil Bupati Pekalongan Sukirman mengatakan kegiatan penggalangan donasi kemanusiaan ini dikumpulkan dari para aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan pemerintah daerah setempat.

"Saat ini kami juga mengupayakan pengumpulan donasi untuk saudara-saudara kita di Sumatra. Donasi dihimpun dari para PNS secara ikhlas sesuai kemampuan masing-masing," katanya.

Ia berharap, langkah ini dapat menumbuhkan rasa empati, kepedulian sosial, serta memperkuat solidaritas antar-daerah dalam menghadapi musibah bencana alam yang terjadi di Indonesia.


Pewarta : Kutnadi
Editor : Immanuel Citra Senjaya
Copyright © ANTARA 2025