Kudus (ANTARA) - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) memperluas sosialisasi kebijakan prioritas pendidikan kepada seluruh elemen guna mewujudkan partisipasi semesta, salah satunya melalui kampanye "Anak Indonesia Hebat" yang digelar di Taman Budaya Kudus, Jawa Tengah, Rabu.
"Kampanye ini menjadi bagian dari strategi Kemendikdasmen untuk menguatkan pendidikan karakter sejak dini sekaligus mendukung kebijakan wajib belajar 13 tahun, termasuk satu tahun prasekolah," kata Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti saat kampanye "Anak Indonesia Hebat" di Taman Budaya Kudus, Rabu.
Kampanye tersebut melibatkan 550 peserta dari 15 satuan pendidikan di Kabupaten Kudus. Kegiatan berlangsung meriah dengan rangkaian Pagi Ceria, permainan tradisional dan Alat Permainan Edukatif (APE), serta lokakarya terkait penguatan peran orang tua dan pendidikan karakter.
Pada kesempatan tersebut, Kemendikdasmen juga menyerahkan bantuan Pojok Baca untuk 15 satuan PAUD di Jawa Tengah.
Abdul Mu'ti menyoroti pendidikan prasekolah merupakan bagian dari pemenuhan hak anak yang berperan penting dalam kesiapan belajar mereka ke jenjang berikutnya.
"Secara psikologis, anak-anak akan memiliki semangat dan kesiapan belajar yang lebih baik apabila mendapatkan kesempatan mengikuti pendidikan pra-sekolah atau PAUD," ujarnya.
Mendikdasmen juga menekankan pentingnya pembiasaan positif sejak dini melalui kebiasaan sederhana namun bermakna.
"Komitmen kita bersama adalah menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi anak-anak. Dengan cara demikian, kita akan melahirkan generasi Indonesia yang hebat," ujarnya.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno mengapresiasi penyelenggaraan Kampanye Anak Indonesia Hebat di Kudus.
Ia menilai kegiatan ini sebagai bentuk nyata perhatian pemerintah terhadap pendidikan anak usia dini.
"Ini bagian dari perhatian kita terhadap anak-anak kita, bahwa PAUD ini menjadi fondasi yang harus kita kembangkan," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Gogot Suharwoto menyampaikan kampanye ini dapat mendorong keterlibatan seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah daerah, satuan PAUD, pendidik, orang tua, hingga masyarakat luas, dalam membangun ekosistem pendidikan anak usia dini yang aman, nyaman, dan menyenangkan.
"Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang sosialisasi kebijakan, tetapi juga wujud nyata komitmen bersama untuk menghadirkan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi anak usia dini," ujarnya.
Kegiatan ini terselenggara melalui kolaborasi Kemendikdasmen dengan Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (BPD Jateng), PT Telkom Indonesia, Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional (KPOTI), serta Kampung Dongeng.
Kampanye Anak Indonesia Hebat telah dilaksanakan di berbagai daerah, antara lain Jakarta, Kabupaten Pangandaran, Kota Serang, Kota Bandar Lampung, Kota Yogyakarta, Kabupaten Manokwari, dan pada tahun 2025 ditutup di Kabupaten Kudus.
Melalui kampanye ini, Kemendikdasmen menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan kebijakan pendidikan yang berpihak pada anak dan melibatkan seluruh elemen bangsa secara berkelanjutan.