Semarang (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mendorong seluruh kabupaten/kota di provinsi yang dipimpinnya untuk menggelar lebih banyak forum investasi guna menggenjot pertumbuhan ekonomi baru.

"Jadi tidak hanya 'Solo Investment' saja ya, termasuk daerah lain kita dorong untuk mengadakan event-event forum investasi untuk menumbuhkembangkan ekonomi baru," katanya saat menghadiri acara Solo Investment Forum 2025 di Solo, Jumat.

Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Panjaitan, Wali Kota Surakarta dan sejumlah perwakilan kedutaan besar, serta para pelaku usaha di berbagai bidang.

Menurut dia, banyaknya forum investasi akan membuka lebih banyak peluang untuk menunjukkan potensi di wilayah masing-masing kepada investor.

Apalagi, lanjutnya, Pemerintah Provinsi Jateng selama ini juga sudah memberikan dorongan berupa insentif dan kemudahan untuk menanamkan modal, antara lain keringanan atau pembebasan pajak daerah.

Kemudian, bantuan modal usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), bantuan riset UMKM, serta pelatihan vokasi bagi UMKM dan bunga pinjaman rendah.

Sedangkan kemudahan penanaman modal yang diberikan, antara lain jaminan kekondusifan wilayah seperti bebas premanisme, hubungan industrial harmonis, digitalisasi pelayanan perizinan, dan keterbukaan menerima aduan.

Selain itu, upah tenaga kerja Jawa Tengah sangat kompetitif dan jumlah tenaga kerja terampil yang besar karena tenaga kerja di Jateng dikenal memiliki karakter dan etos kerja yang disukai oleh para investor yang sudah menanamkan modalnya.

"Jadi rugi kalau tidak berinvestasi di Jawa Tengah," kata mantan Kapolda Jateng itu.

Terkait wilayah Surakarta, Luthfi menyebut bahwa "branding" investasi di wilayah tersebut adalah pariwisata dan kuliner, selain juga dikenal dengan kota budaya dan industri kreatif.

Ia berharap kegiatan Solo Investment Forum 2025 juga mendorong ekonomi baru di wilayah eks-karesidenan Surakarta.

Sementara itu, Wali Kota Surakarta Respati Achmad Ardianto mengatakan setidaknya ada sekitar 664 ajang yang digelar setiap tahun di Kota Surakarta, sebagai kota budaya dan industri kreatif, serta pariwisata,

Dari ratusan ajang dari berbagai skala tersebut, ia mengatakan nilai transaksinya dapat mencapai sekitar Rp10 triliun.

"Kota Surakarta juga menjadi 'center of knowledge' atau pusat pengembangan pendidikan dan kebudayaan. Investasi sumber daya manusia di Kota Surakarta menjadi penting untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadian," katanya.



Baca juga: Luhut Binsar sebut keterampilan SDM jadi kunci daya saing


Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Heru Suyitno
Copyright © ANTARA 2025