Demak (ANTARA) - Produsen sepeda motor listrik di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menilai prospek pasar kendaraan listrik roda dua di Indonesia masih menjanjikan di tengah berbagai tantangan global dan dinamika kebijakan pemerintah.
General Manager Produksi Polytron Electric Vehicle (EV) Pritin Purnama di Demak, Kamis (11/12), mengatakan kebutuhan masyarakat terhadap kendaraan yang ramah lingkungan serta efisiensi biaya operasional menjadi faktor utama yang mendorong potensi pertumbuhan sepeda motor listrik di dalam negeri.
"Prospek bisnis sepeda motor listrik masih cukup bagus. Untuk menjawab berbagai tantangan, tentunya kami harus terus berinovasi agar tetap kompetitif di pasaran," ujarnya.
Menurut Pritin, perusahaan terus melakukan pengembangan pada sisi fitur, kualitas produk, serta efisiensi proses produksi seiring dengan tren permintaan pasar yang cenderung meningkat.
"Kami melihat pasar kendaraan listrik roda dua masih memiliki potensi besar. Karena itu, kami fokus pada peningkatan kualitas produk dan kesiapan kapasitas produksi untuk kebutuhan ke depan," ujarnya.
Tim Polytron EV Ilman Fachrian Fadli menambahkan, pihaknya saat ini juga melakukan peningkatan kapasitas produksi, khususnya pada komponen baterai yang menjadi material paling dominan dalam sepeda motor listrik.
"Baterai sel menjadi komponen utama. Kapasitas produksi kami siapkan untuk meningkat dari sebelumnya sekitar 6.000 unit menjadi 10.000 unit, seiring dengan kebutuhan pasar di masa mendatang," ujarnya.
Sementara produksi sepeda motornya, kata dia, menuju 2.000 unit, khususnya untuk seri terbaru sehingga bisa dipesan di berbagai daerah karena pangsa pasarnya hampir merata di Indonesia.
Permintaannya itu tentu berbeda jauh dengan awal peluncuran produk baru motor listrik yang hanya berkisar 500-an unit, namun bertahap dengan peluncuran seri-seri terbaru penjualan makin meningkat dan saat ini menuju 2.000 unit.
Bahkan, imbuh dia, total penjualan sepeda motor listrik hingga saat ini bisa mencapai puluhan ribu unit dan berpeluang menambah karena muncul seri terbaru yang memiliki sejumlah fitur terbaru.
Ia mengakui tren permintaan sepeda motor listrik saat ada subsidi pemerintah memang tinggi.
Meski demikian, manajemen telah menyiapkan strategi agar produksi tetap bisa menyesuaikan dengan kebutuhan pasar meskipun tidak ada subsidi lagi.
"Produksi akan selalu mengikuti permintaan dari pasar. Kalau permintaan meningkat, kami harus siap," ujarnya.
Dari sisi produk, pihaknya juga terus melakukan pembaruan. Beberapa model telah dilengkapi sertifikasi IP67 yang menunjukkan ketahanan terhadap air dan debu, sehingga aman digunakan dalam kondisi tertentu seperti genangan air hingga sekitar 30 centimeter (cm).
Selain itu, pihaknya memastikan ketersediaan layanan purna jual, termasuk suku cadang dan pusat layanan pelanggan, untuk mendukung kenyamanan konsumen dalam jangka panjang.
Skema sewa baterai yang ditawarkan juga dinilai membantu menjaga harga jual kembali sepeda motor listrik tetap stabil.
"Upgrade produk akan terus dilakukan, termasuk peningkatan fitur dan handling agar semakin nyaman digunakan," ujarnya.
Baca juga: Pemilik pemula mobil listrik tak perlu khawatir soal keandalan baterai