Solo (ANTARA) - Pelaksanaan program BCA Berbagi Ilmu (BBI) yang diselenggarakan di Edutorium KH Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menyoroti soal perkembangan teknologi.
Pada kuliah umum BBI Sharpening Your Edge: Skills and Attitude for the Next Chapter di Solo, Jawa Tengah, Rabu, Direktur BCA Antonius Widodo Mulyono meminta agar para mahasiswa atau generasi Z mempersiapkan diri dengan berbagai perubahan yang ada.
“Jangan menolak, tapi kita justru menyiapkan diri untuk menghadapi perkembangan karena itu tidak bisa dihindari,” katanya.
Ia mengatakan perkembangan teknologi ibarat pistol. Ia menggambarkan pistol ketika berada di tangan yang tepat seperti polisi maka akan digunakan untuk menangani kejahatan, sedangkan jika ditangan orang jahat maka akan digunakan untuk melakukan kejahatan.
“Begitu juga teknologi, termasuk seperti kami di perbankan, keamanan dikelola sedemikian rupa, pengamanan berlapis-lapis, terus terang itu nggak murah,” katanya.
Ia mengatakan saat ini dunia bergerak cepat sehingga ia mengajak generasi muda untuk terus bersikap terbuka dengan memperkaya ilmu baru.
“Rasa ingin tahu mesti dipupuk meski sudah tidak berstatus sebagai mahasiswa. Di dunia kerja nanti, kemauan untuk belajar merupakan fondasi agar terus berkembang. Pada akhirnya, kemampuan teknis memang penting di dunia kerja. Namun, saya ingin menggarisbawahi bahwa attitude dan mentalitas tak kalah penting,” katanya.
Ia juga menggarisbawahi pentingnya mahasiswa memperkokoh sikap dan mentalitas sebelum menghadapi dunia kerja.
Menurutnya, lingkungan kerja menuntut ketangguhan di tengah dinamika yang bergerak lebih cepat dibanding saat menempuh pendidikan di universitas.
Di samping kemampuan beradaptasi, ia mengatakan mahasiswa harus menguasai diri dalam mengelola emosi mengingat kematangan emosional menjadi kunci bagi para lulusan muda saat mulai berkarier.
“Fresh graduate biasanya akan kaget dengan dinamika dunia kerja yang bergerak cepat. Meskipun kemampuan akademik penting, jangan lupakan juga ketangguhan mental dan kedewasaan emosional. Saat kita mampu mengelola emosi dengan baik, tantangan seberat apapun dapat kita lalui dengan baik,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Rektor I UMS Prof. Ihwan Susila, Ph.D, menyampaikan apresiasinya atas kehadiran program BBI di kampusnya.
“Kami sangat mengapresiasi kehadiran BCA di tengah-tengah mahasiswa UMS. Kuliah umum ini menjadi momentum penting bagi kami semua, terutama mahasiswa dan mahasiswi terkasih kami demi memperluas wawasan tentang dunia kerja dan
pentingnya membangun sikap profesional sejak dini,” katanya.
Ia berharap kolaborasi antara UMS dengan BCA dapat terus berlanjut demi mencetak generasi muda yang unggul dan berdaya saing.
Sementara itu, BBI UMS merupakan edisi ke-9 dari rangkaian BBI pada 2025. Sebelumnya, BBI diselenggarakan di Universitas Brawijaya, Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, IPB University, Universitas Andalas, Universitas Katolik Widya Mandala, Universitas Multimedia Nusantara, dan Universitas Nahdlatul Ulama NTB.
Penyelenggaraan BBI di UMS menambah jangkauan program ini dengan total 6.375 mahasiswa yang berpartisipasi sepanjang 2025.
BBI merupakan bagian dari Program Bakti BCA yang mencakup berbagai bidang, mulai dari pendidikan (Bakti Pendidikan), kesehatan (Bakti Kesehatan), pelestarian budaya (Bakti Budaya), pemberdayaan masyarakat (Desa Bakti BCA), hingga pelestarian lingkungan (Bakti Lingkungan).