Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, memperkuat kesiapsiagaan lintas sektoral dengan melibatkan 15 organisasi perangkat daerah dan sukarelawan dalam upaya menghadapi potensi bencana.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Wawan Nurdiansyah di Batang, Kamis, mengatakan bahwa daerah ini memiliki 12 jenis potensi bencana seperti banjir, longsor, dan angin kencang.

"Akan tetapi, saat ini kami fokus pada antisipasi banjir karena wilayah Jawa Tengah mulai memasuki musim hujan dengan puncaknya diprediksi terjadi pada Januari 2026," katanya.

Menurut dia, sebagai bentuk upaya kesiapsiagaan tersebut pihaknya melakukan simulasi penanganan bencana serta memperkuat koordinasi lintas sektoral.

"Kami ingin memastikan seluruh pihak memahami tugasnya, sistem komunikasi berjalan lancar, serta koordinasi bisa dilakukan cepat dan tepat waktu," katanya.

Ia mengatakan kegiatan simulasi dan koordinasi tersebut akan dilakukan secara berkala atau tidak hanya untuk menghadapi banjir saja tetapi juga potensi bencana lain seperti tanah longsor, angin kencang, dan gelombang pasang sesuai karakter wilayah yang terdiri atas pesisir dan perbukitan.

Setelah adanya kegiatan simulasi ini, dia berharap semua organisasi perangkat daerah dan unsur masyarakat dapat semakin tanggap dan siap siaga bila saat terjadi bencana.

"Kami berharap masyarakat selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana apabila saat ini sudah mulai memasuki musim hujan. Koordinasi lintas sektoral juga terus kami tingkatkan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan bersama," katanya.

Baca juga: Pemkab Batang: 370 titik lahan pertanian terdampak rob


Pewarta : Kutnadi
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2025