Batang (ANTARA) - Wakil Bupati Batang Suyono berkumpul dan berbagi rezeki dengan puluhan anak yatim dan yatim piatu di Pondok Pesantren Sulaiman Jaidi Desa Sidorejo, Kecamatan Warungasem, Sabtu.

"Saya tadi minta pada panitia agar dalam kegiatan sosial ini diundang, meski rezeki yang saya amalkan pada anak yatim masih kecil," katanya saat memberikan arahan pada santri dan anak yatim di Ponpes Sulaiman Jaidi di Batang, Jawa Tengah, Sabtu.

Menurut dia, dengan tindakan memuliakan anak yatim maka hal itu merupakan sebagai dari keimanan seseorang kepada Allah SWT.

"Memberikan santunan pada anak yatim saya pastikan akan mendapatkan balasan dari Allah dari kekurangan. Doa anak yatim akan menjadikan orang-orang yang lebih baik, sehat, dan lainnya," katanya.

Kegiatan memberikan santunan kepada anak yatim sudah menjadi kebiasaan perilaku Wakil Bupati Suyono ini karena dirinya menyakini dengan memberikan santunan pada anak-anak yang sudah ditinggalkan orang tuanya akan mendapatkan balasan dan rahmat dari Allah sepanjang masa.

Ia mengaku ketiak dirinya bepergian ke desa-desa dengan menggunakan mobil maka di dalam bagasi akan diisi dengan beras maupun sembako.

"Saya akan bertanya pada kepala desa adakah warga yang belum makan. Demikian pula, ketika saya berjumpa dengan pemulung maka akan berhenti untuk memberikan beras. Ini bukan saya pamer, setiap hari Jumat saya ingin berkumpul di tengah-tengah masyarakat," katanya.

Pada kegiatan itu, Suyono minta di doakan pada anak yatim dan masyarakat agar bisa menjalankan roda pemerintahan yang amanah, tidak zalim, dan mampu memberikan manfaat pada masyarakat.

Ia juga mengapresiasi Ponpes Sulaiman Jaidi sebagai organisasi kemasyarakatan yang peduli yang positif dengan ikut menjaga lingkungan yang mulai rusak. 

"Kami minta jangan hanya slogan, setiap kegiatan satu pohon itu sebagai bentuk kepedulian dalam upaya menjaga sistem lingkungan. Jaga terus lingkungan kita baik kebersihan dan kehidupan yang ada di sekitar," katanya.    


Pewarta : Kutnadi
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2025