Solo (ANTARA) - Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) melalui Biro Kerja Sama dan Urusan Internasional (BKUI) menggelar sosialisasi Magang Berdampak 2025 sebagai bentuk dukungan terhadap program nasional dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.

Koordinator kegiatan Putri Risqy Cahyani, S.T, di Solo, Jawa Tengah, Rabu mengatakan program Magang Berdampak merupakan inisiatif pemerintah untuk mendorong mahasiswa terlibat dalam penyelesaian masalah nyata di dunia industri dan sosial. 

Program ini juga dirancang untuk memperkuat koneksi mahasiswa dengan dunia kerja serta meningkatkan kesiapan karier mereka.

Ia mengatakan sosialisasi bertujuan memberikan pemahaman menyeluruh mengenai peluang magang, persyaratan, serta manfaat strategis yang ditawarkan.

“Ini bukan magang biasa, tetapi ruang untuk kontribusi nyata mahasiswa,” katanya.

Sementara itu, sosialisasi yang telah diselenggarakan secara daring pada Jumat (9/7) melalui Zoom itu menghadirkan dua narasumber utama, yakni Koordinator Magang Berdampak UMS Andy Dwi Bayu Bawono, S.E., M.Si., Ph.D., dan Communication Lead Dicoding Audrey D. Alodia. 

Kolaborasi antara praktisi industri dan akademisi ini diharapkan memberikan perspektif komprehensif kepada mahasiswa.

Andy mengatakan program ini bertujuan menjembatani mahasiswa dengan dunia kerja melalui kegiatan langsung di lapangan. Mahasiswa yang terpilih akan mengikuti magang dari 4 Agustus-20 Desember 2025 dan wajib melakukan pelaporan rutin.

Selama program berlangsung, mahasiswa dapat mengonversi 10-20 SKS dengan syarat materi magang relevan dengan capaian pembelajaran program studi. Proses validasi dilakukan secara digital oleh prodi dan pimpinan universitas tanpa perlu dokumen fisik.

Sebelum mengikuti program secara resmi, mahasiswa wajib menandatangani Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM). Andy mengatakan Magang Berdampak menyediakan mitra dari berbagai sektor, mulai dari teknologi, agrikultur, edukasi, hingga budaya.

Dalam sesi sosialisasi, Audrey D. Alodia dari Dicoding memperkenalkan Program ASAH yang merupakan bagian dari program Kampus Merdeka Mandiri berbentuk studi independen. Program ini mencakup lebih dari 900 jam pelatihan intensif dalam satu semester.

Mahasiswa peserta ASAH akan mengikuti kelas hard skills, soft skills, sesi mentoring, dan proyek akhir berupa capstone project. Audrey mengatakan seluruh materi telah terintegrasi dengan teknologi AI dan Machine Learning yang relevan dengan kebutuhan industri.

Sejak 2020, UMS telah mengirimkan 879 mahasiswa ke program intensif Dicoding, dengan 121 mahasiswa lolos seleksi dan tingkat kelulusan mencapai 80,99 persen. Peserta berasal dari Prodi Teknik Informatika, Teknik Elektro, Manajemen, Teknik Industri, dan Pendidikan Matematika.

ASAH juga menawarkan kelas pengembangan diri dan beasiswa penuh senilai Rp14 juta untuk 200 peserta terpilih. Mahasiswa akan mendapatkan ulasan langsung dari praktisi industri dan akses eksklusif ke lowongan kerja melalui Dicoding Jobs.

Pendaftaran Program ASAH dibuka hingga 30 Juli 2025. Mahasiswa aktif dari semua jenjang dan program studi dapat mendaftar melalui laman resmi Dicoding. Biaya seleksi sebesar Rp250.000 dan peserta tetap mendapat akses materi dasar meski tidak lolos.

Program Magang Berdampak 2025 membuka pendaftaran sejak 16 Juni-11 Juli 2025 melalui laman https://simbelmawa.kemdikbud.go.id/magang. Syarat utama adalah berstatus WNI dan aktif di jenjang D2 hingga S1 dari PTN atau PTS terakreditasi.

Program ini merupakan kesempatan emas bagi mahasiswa UMS untuk menambah pengalaman, memperluas relasi, dan meningkatkan daya saing di dunia kerja. Mahasiswa yang berminat dapat mendaftar sosialisasi melalui ums.id/PendaftaranSosialisasiMB.


Pewarta : Aris Wasita
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2025