"Sejak 2009, ILO memiliki program kesinambungan daya saing dan tanggung jawab perusahaan atau Score (sustaining competitive and responsible enterprises) untuk mendukung terciptanya usaha kecil dan menengah yang lebih produktif," kata Direktur Utama Mubarokfood, Muhammad Hilmy di Kudus, Kamis.

Pada 2011, katanya, program Score ILO berkembang hingga ke Jawa Tengah, selanjuntya Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan Jateng melakukan seleksi dan pemilihan UKM di Jateng sejak awal 2011 melalui pameran dan pemasaran program ILO.

Kemudian, kata dia, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan survei lokasi perusahaan yang dilanjutkan dengan penandatanganan komitmen peruysahaan untuk mendapatkan kesempatan pendampingan dari ILO terkait program Score tersebut.

"Mubarokfood merupakan satu dari lima perusahaan di Jateng yang beruntung mendapatkan kesempatan tersebut," ujarnya.

Setelah mendapat pendampingan selama beberapa bulan dan sukses melakukan presentasi terkait program Score Mubarokfood kepada ILO Jakarta, katanya, Mubarokfood mendapat kehormatan menerima kunjungan dari ILO Swiss untuk mengecek implementasi pelaksanaan program Score ILO modul pertama.

Perwakilan dari ILO tersebut, yakni Chief Technical Advisor proyek Score dari ILO Genewa Swiss Michael Elkin didampingi National Project Manager Score dari ILO Jakarta Januar Rustandie serta pejabat dari Balai Pengembangan Produktivitas Tenaga Kerja (BP2TK) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jateng.

Ia mengaku, sangat bersyukur bisa mengikuti program tersebut, karena bertujuan menciptakan UKM yang lebih produktif, kompetititf dan lebih bersih, sehingga dapat menyediakan pekerja yang tetap dan layak.

Adapun target dari program Score tersebut, yakni UKM yang memiliki jumlah pekerja antara 30 hingga 200 karyawan.

"Berdasarkan hasil kunjungan mereka hari ini (9/2), kami dinyatakan berhasil, bahkan implementasinya melebihi prediksi mereka sebelumnya," ujarnya.


Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024