Salah seorang petani asal Desa Klaling, Kecamatan Jekulo, Kudus, Warsidi di Kudus, Kamis mengakui, areal tanaman padinya roboh akibat diterjang angin kencang beberapa hari lalu.

"Bahkan, angin kencang yang akhir-akhir ini sering terjadi menyerupai puting beliung," ujarnya.

Akibat terjangan angin kencang tersebut, katanya, hampir seperti dari total luas tanaman padinya yang mencapai setengah hektare roboh, sehingga sempat terendam air selama beberapa hari.

Seharusnya, kata dia, masa panen masih harus menunggu satu pekan mendatang, namun karena banyak yang roboh dan terendam air terpaksa dipanen lebih awal.

"Kondisi seperti ini, tentu merugikan karena harga jual gabah akan turun karena kualitas padinya dianggap menurun," ujarnya.

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Zaenal A.
Copyright © ANTARA 2024