Magelang (ANTARA) - Penjabat Sementara Wali Kota Magelang Ahmad Aziz mengemukakan perlunya ekosistem yang mendukung riset dan inovasi guna mewujudkan Kota Magelang sebagai kota yang inovatif.
"Untuk mewujudkan Kota Magelang sebagai kota yang inovatif dibutuhkan dukungan dari seluruh elemen masyarakat. Riset dan inovasi tidak bisa berdiri sendiri, perlu adanya ekosistem yang mendukung," katanya dalam rilis Bagian Prokompim Pemkot Magelang diterima di Magelang, Rabu.
Ia mengemukakan hal itu pada acara Magelang Innovation Award (MIA) 2024 yang diinisiasi Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kota Magelang di Gedung Wanita Magelang, Selasa (19/11).
Ajang tahunan ini bentuk apresiasi pemkot kepada para aktor inovasi daerah yang berkontribusi dalam mendorong tercipta ekosistem inovasi dan memperkuat budaya inovasi di Kota Magelang.
Ia mengemukakan perlunya terobosan yang bisa memperkuat sinergisitas antara berbagai pihak, salah satu pendekatan yang saat ini berupa kolaborasi berbasis hexahelix yang melibatkan pemerintah, akademisi, industri, komunitas, media, dan lembaga keuangan, guna mewujudkan ekosistem inovasi.
"Dengan melibatkan keenam elemen ini, kita dapat menciptakan ruang kolaborasi yang memadai untuk menumbuhkan inovasi dan riset yang berkelanjutan. Dengan begitu, harapan kita untuk melihat Kota Magelang tumbuh menjadi pusat inovasi yang berdaya saing tinggi di masa depan akan semakin terbuka lebar," katanya.
Ia mengatakan MIA 2024 sebagai bentuk apresiasi Pemkot Magelang terhadap kemajuan riset dan inovasi di daerah setempat.
Penghargaan ini, katanya, tidak hanya untuk mengakui suatu prestasi, namun juga memberikan motivasi kepada seluruh peserta, baik peneliti, akademisi, inovator, maupun masyarakat luas, agar senantiasa berkreasi dan mengembangkan inovasi-inovasi yang dapat membawa perubahan positif bagi daerah setempat.
Kepala Bapperida Kota Magelang Handini Rahayu menjelaskan MIA 2024 untuk mendorong dan memotivasi penyelenggara pemerintahan meningkatkan inovasi dan kreativitas dalam pelayanan kepada masyarakat.
"Harapannya berbagai permasalahan pelayanan dapat diselesaikan secara lebih cepat, mudah, efisien, dan tepat sasaran," ujarnya.
Ia menjelaskan MIA terkait dengan hasil riset unggulan daerah (RUD) yang bersifat kompetitif dengan bantuan dana penelitian Rp20 juta.
Kegiatan MIA 2024, antara lain penyerahan sertifikat kekayaan intelektual (KI) kepada 20 inovator di lingkungan Pemkot Kota Magelang, penyerahan penghargaan khusus kategori inovasi pelayanan publik instansi vertikal.
Selain itu, penyerahan penghargaan lomba Inovasi Daerah Kota Magelang (Idaman) 2024 kepada enam pemenang dan 14 finalis. Kegiatan diakhiri dengan komitmen bersama menuju Kota Magelang menjadi kota terinovatif.
Para penerima MIA 2024, yakni Juara 1 Idaman RSU Tidar berupa ANDINI (Anjungan Administrasi Pendaftaran Mandiri), Juara 2 Idaman Disdukcapil berupa SI KACER (Aksi Layanan Terintegrasi Pelaporan Perkawinan dan Perceraian), Juara 3 Idaman DPUPR berupa SI BUNDA (Sinkronisasi Bangunan dan Data).
Selain itu, Juara 4 Idaman Dinkes berupa APEM ORI (Aplikasi Pembinaan Online Industri Rumah Tangga Pangan), Juara 5 Idaman DPMPTSP berupa SI POINT (Sistem Informasi Potensi Investasi Kota Magelang), Juara 6 Idaman Bagian Administrasi Pembangunan Setda Kota Magelang berupa SIBANGDA (Sistem Informasi Pembangunan Daerah)
"Untuk mewujudkan Kota Magelang sebagai kota yang inovatif dibutuhkan dukungan dari seluruh elemen masyarakat. Riset dan inovasi tidak bisa berdiri sendiri, perlu adanya ekosistem yang mendukung," katanya dalam rilis Bagian Prokompim Pemkot Magelang diterima di Magelang, Rabu.
Ia mengemukakan hal itu pada acara Magelang Innovation Award (MIA) 2024 yang diinisiasi Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kota Magelang di Gedung Wanita Magelang, Selasa (19/11).
Ajang tahunan ini bentuk apresiasi pemkot kepada para aktor inovasi daerah yang berkontribusi dalam mendorong tercipta ekosistem inovasi dan memperkuat budaya inovasi di Kota Magelang.
Ia mengemukakan perlunya terobosan yang bisa memperkuat sinergisitas antara berbagai pihak, salah satu pendekatan yang saat ini berupa kolaborasi berbasis hexahelix yang melibatkan pemerintah, akademisi, industri, komunitas, media, dan lembaga keuangan, guna mewujudkan ekosistem inovasi.
"Dengan melibatkan keenam elemen ini, kita dapat menciptakan ruang kolaborasi yang memadai untuk menumbuhkan inovasi dan riset yang berkelanjutan. Dengan begitu, harapan kita untuk melihat Kota Magelang tumbuh menjadi pusat inovasi yang berdaya saing tinggi di masa depan akan semakin terbuka lebar," katanya.
Ia mengatakan MIA 2024 sebagai bentuk apresiasi Pemkot Magelang terhadap kemajuan riset dan inovasi di daerah setempat.
Penghargaan ini, katanya, tidak hanya untuk mengakui suatu prestasi, namun juga memberikan motivasi kepada seluruh peserta, baik peneliti, akademisi, inovator, maupun masyarakat luas, agar senantiasa berkreasi dan mengembangkan inovasi-inovasi yang dapat membawa perubahan positif bagi daerah setempat.
Kepala Bapperida Kota Magelang Handini Rahayu menjelaskan MIA 2024 untuk mendorong dan memotivasi penyelenggara pemerintahan meningkatkan inovasi dan kreativitas dalam pelayanan kepada masyarakat.
"Harapannya berbagai permasalahan pelayanan dapat diselesaikan secara lebih cepat, mudah, efisien, dan tepat sasaran," ujarnya.
Ia menjelaskan MIA terkait dengan hasil riset unggulan daerah (RUD) yang bersifat kompetitif dengan bantuan dana penelitian Rp20 juta.
Kegiatan MIA 2024, antara lain penyerahan sertifikat kekayaan intelektual (KI) kepada 20 inovator di lingkungan Pemkot Kota Magelang, penyerahan penghargaan khusus kategori inovasi pelayanan publik instansi vertikal.
Selain itu, penyerahan penghargaan lomba Inovasi Daerah Kota Magelang (Idaman) 2024 kepada enam pemenang dan 14 finalis. Kegiatan diakhiri dengan komitmen bersama menuju Kota Magelang menjadi kota terinovatif.
Para penerima MIA 2024, yakni Juara 1 Idaman RSU Tidar berupa ANDINI (Anjungan Administrasi Pendaftaran Mandiri), Juara 2 Idaman Disdukcapil berupa SI KACER (Aksi Layanan Terintegrasi Pelaporan Perkawinan dan Perceraian), Juara 3 Idaman DPUPR berupa SI BUNDA (Sinkronisasi Bangunan dan Data).
Selain itu, Juara 4 Idaman Dinkes berupa APEM ORI (Aplikasi Pembinaan Online Industri Rumah Tangga Pangan), Juara 5 Idaman DPMPTSP berupa SI POINT (Sistem Informasi Potensi Investasi Kota Magelang), Juara 6 Idaman Bagian Administrasi Pembangunan Setda Kota Magelang berupa SIBANGDA (Sistem Informasi Pembangunan Daerah)