Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota Semarang memiliki Petruk Semar (Petani Truck Semarang Punya), yakni armada truk yang digunakan untuk membantu pemasaran hasil pertanian di wilayah tersebut.
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, di Semarang, Senin, mengatakan bahwa program Petruk Semar itu merupakan inovasi pada sektor pertanian dan ketahanan pangan.
"Petruk Semar ini adalah mobil yang akan digunakan untuk penjualan hasil-hasil pertanian dari Kota Semarang, baik dari kebun dinas maupun para petani," kata Ita, sapaan akrabnya.
Ia mengatakan bahwa keberadaan truk tersebut diharapkan dapat memutus mata rantai distribusi dan langsung menghubungkan kelompok tani dengan pasar.
Ke depan, ia berencana menyediakan anggaran agar Petruk Semar dapat beroperasi di setiap kecamatan sehingga lebih efektif.
"Tadi saya sudah minta, kalau anggarannya ada di tahun 2025, kami siapkan untuk seluruh kecamatan. Ini untuk mendukung 'urban farming' dan kelompok tani agar bisa langsung memasok kebutuhan masyarakat," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang Shoti’ah, menjelaskan bahwa kendaraan tersebut tidak hanya memasarkan hasil kebun dinas, tetapi juga memfasilitasi petani dalam memasarkan produknya.
"Kami harapkan Petruk Semar bisa menjadi solusi saat panen raya, di mana sering terjadi kendala pemasaran. Mobil ini akan berkeliling ke berbagai lokasi untuk menjangkau lebih banyak konsumen," katanya.
Truk yang menjadi armada Petruk Semar telah dimodifikasi dengan rak-rak khusus untuk memudahkan penjualan langsung berbagai produk, seperti sayuran, buah-buahan, hasil ternak, dan komoditas pertanian lainnya.
Nantinya, truk akan berpindah-pindah menyesuaikan kegiatan pemerintah seperti, Pak Rahman (Pasar Pangan Rakyat Murah dan Aman), Pasar Tani, Semarang Farmers Market, dan kegiatan lain yang diperbolehkan untuk memasarkan produk pertanian
"Dengan Petruk Semar, kami tidak perlu membuat stan-stan khusus. Mobil ini bisa langsung datang ke acara pemerintah atau pasar tani dengan membawa produk pertanian yang lengkap," katanya.
Ia memastikan bahwa produk yang dipasarkan melalui Petruk Semar telah melewati proses "quality control" dari Distan Kota Semarang untuk menjamin kualitas.
"Jadi, tidak semua hasil pertanian itu nanti bisa masuk ke kami, tapi tetap harus kami kurasi. Kami tentukan mana-mana barang yang secara kualitas memang bisa dimasukkan ke dalam fasilitasi penjualan kami," katanya.
Dalam waktu dekat, Distan Kota Semarang juga akan mensosialisasikan kepada para petani agar produk hasil panennya dapat dititipkan pemasarannya melalui Petruk Semar.
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, di Semarang, Senin, mengatakan bahwa program Petruk Semar itu merupakan inovasi pada sektor pertanian dan ketahanan pangan.
"Petruk Semar ini adalah mobil yang akan digunakan untuk penjualan hasil-hasil pertanian dari Kota Semarang, baik dari kebun dinas maupun para petani," kata Ita, sapaan akrabnya.
Ia mengatakan bahwa keberadaan truk tersebut diharapkan dapat memutus mata rantai distribusi dan langsung menghubungkan kelompok tani dengan pasar.
Ke depan, ia berencana menyediakan anggaran agar Petruk Semar dapat beroperasi di setiap kecamatan sehingga lebih efektif.
"Tadi saya sudah minta, kalau anggarannya ada di tahun 2025, kami siapkan untuk seluruh kecamatan. Ini untuk mendukung 'urban farming' dan kelompok tani agar bisa langsung memasok kebutuhan masyarakat," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang Shoti’ah, menjelaskan bahwa kendaraan tersebut tidak hanya memasarkan hasil kebun dinas, tetapi juga memfasilitasi petani dalam memasarkan produknya.
"Kami harapkan Petruk Semar bisa menjadi solusi saat panen raya, di mana sering terjadi kendala pemasaran. Mobil ini akan berkeliling ke berbagai lokasi untuk menjangkau lebih banyak konsumen," katanya.
Truk yang menjadi armada Petruk Semar telah dimodifikasi dengan rak-rak khusus untuk memudahkan penjualan langsung berbagai produk, seperti sayuran, buah-buahan, hasil ternak, dan komoditas pertanian lainnya.
Nantinya, truk akan berpindah-pindah menyesuaikan kegiatan pemerintah seperti, Pak Rahman (Pasar Pangan Rakyat Murah dan Aman), Pasar Tani, Semarang Farmers Market, dan kegiatan lain yang diperbolehkan untuk memasarkan produk pertanian
"Dengan Petruk Semar, kami tidak perlu membuat stan-stan khusus. Mobil ini bisa langsung datang ke acara pemerintah atau pasar tani dengan membawa produk pertanian yang lengkap," katanya.
Ia memastikan bahwa produk yang dipasarkan melalui Petruk Semar telah melewati proses "quality control" dari Distan Kota Semarang untuk menjamin kualitas.
"Jadi, tidak semua hasil pertanian itu nanti bisa masuk ke kami, tapi tetap harus kami kurasi. Kami tentukan mana-mana barang yang secara kualitas memang bisa dimasukkan ke dalam fasilitasi penjualan kami," katanya.
Dalam waktu dekat, Distan Kota Semarang juga akan mensosialisasikan kepada para petani agar produk hasil panennya dapat dititipkan pemasarannya melalui Petruk Semar.