Semarang (ANTARA) - Ketua KPU Jawa Tengah(Jateng) Handi Tri Ujiono menyebut debat publik calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah terbukti menjadi salah satu metode kampanye yang paling efektif untuk menyampaikan visi dan misi.

"Dalam sejarah KPU, debat pertama lalu yang disiarkan melalui saluran Youtube resmi KPU Jawa Tengah menembus 300 ribu penonton," kata Handi saat membuka debat publik kedua Pilgub Jawa Tengah di Semarang, Minggu.

Menurut dia, jumlah tersebut merupakan yang terbanyak dibanding saluran Youtube provinsi lain di Indonesia.

Oleh karena itu, ia mempersilakan para calon pemilih Pilkada 2024 untuk menyimak penajaman visi dan misi para pasangan calon sehingga menjadi asupan literasi saat menentukan pilihan nanti.

Debat publik kedua Pilgub Jateng mengambil tema Pembangunan Berkelanjutan: Membangun Infrastruktur dan Ketahanan Pangan Jawa Tengah dalam Menghadapi Perubahan lklim dan Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat.

Dua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah, Andika Perkasa-Hendrar Prihadi dan Ahmad Luthfi-Taj Yasin hadir bersama dengan para pendukung yang jumlahnya dibatasi.

Tujuh panelis dari sejumlah perguruan tinggi di Jawa Tengah menyusun materi pertanyaan di debat kedua tersebut.

Sementara itu, 540 personel gabungan dari Polda Jawa Tengah dan Polrestabes Semarang diterjunkan untuk mengamankan pelaksanaan debat.

Petugas sudah membatasi jumlah tamu undangan maupun pendukung kedua pasangan calon yang akan masuk.

Tamu undangan maupun pendukung pasangan calon yang tidak menggunakan tanda pengenal yang diterbitkan oleh KPU dilarang untuk memasuki area lokasi debat.

Pilkada Jateng 2024 diikuti dua pasangan calon, yakni Andika Perkasa-Hendrar Prihadi yang diusung PDI Perjuangan dengan total suara sah hasil Pemilu 2024 sebanyak 5,2 juta suara dan pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen yang diusung gabungan Partai Gerindra, PKB, Partai Golkar, PPP, Partai NasDem, PKS, PAN, Partai Demokrat, dan PSI, dengan total suara sah 13,7 juta suara.

 

Pewarta : Immanuel Citra Senjaya
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024