Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, membangun kembali Pasar Barang Bekas (Babe) di Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus setelah ludes terbakar pada Juni 2024 dengan anggaran Rp1,5 miliar.
"Pembangunannya segera dimulai karena sudah ada tanda tangan kontrak dengan pihak ketiga pada akhir Oktober 2024," kata Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus Andi Imam Santoso di Kudus, Rabu.
Untuk nilai kontraknya, kata dia, berkisar Rp1,4 miliar yang bersumber dari anggaran tak terduga.
Terkait dengan penghapusan aset bangunan pasca kebakaran, kata dia, secepatnya dilakukan, karena hanya menunggu hasil laboratorium forensik (Labfor) dari Kepolisian terkait faktor penyebab kebakaran Pasar Babe untuk dijadikan analisa.
Untuk penghapusan aset nantinya diserahkan kepada Badan Pengelolaan Pendapatan, Keuangan, dan Aset Daerah (BPPKAD) Kabupaten Kudus.
"Bersamaan dengan penghapusan aset bangunan pasar yang terbakar, pihak ketiga yang membangun pasar bisa mulai mempersiapkan, terutama pemesanan besi tiang bangunannya," ujarnya.
Setidaknya, kata dia, ketika penghapusan aset bangunan selesai dikerjakan, maka pihak ketiga bisa langsung membangun.
Pembangunan pasar barang bekas tersebut, ditargetkan selesai dalam waktu dua bulan sehingga sebelum akhir Desember 2024 bisa selesai dikerjakan.
Disebutkannya, akibat peristiwa kebakaran Pasar Babe pada 5 Juli 2024, menimbulkan dampak ekonomi secara langsung pada para pedagang karena musibah tersebut.
Dari jumlah data yang dihimpun, terdapat sebanyak 276 los yang dimiliki 200-an pedagang hangus dilalap si jago merah. Sedangkan potensi kerugian akibat kebakaran Pasar Barang Bekas itu mencapai 2 miliar rupiah.
Meskipun demikian, pedagang tetap menjajakan dagangannya dengan membangun kios sementara, namun ada juga beberapa pedagang yang harus menunggu modalnya terkumpul untuk bisa membangun kios dan belanja modal karena mayoritas barang dagangan hangus terbakar.
Baca juga: Usai penghapusan aset, Pasar Babe Kudus segera dibangun dengan anggaran Rp1,5 miliar
"Pembangunannya segera dimulai karena sudah ada tanda tangan kontrak dengan pihak ketiga pada akhir Oktober 2024," kata Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus Andi Imam Santoso di Kudus, Rabu.
Untuk nilai kontraknya, kata dia, berkisar Rp1,4 miliar yang bersumber dari anggaran tak terduga.
Terkait dengan penghapusan aset bangunan pasca kebakaran, kata dia, secepatnya dilakukan, karena hanya menunggu hasil laboratorium forensik (Labfor) dari Kepolisian terkait faktor penyebab kebakaran Pasar Babe untuk dijadikan analisa.
Untuk penghapusan aset nantinya diserahkan kepada Badan Pengelolaan Pendapatan, Keuangan, dan Aset Daerah (BPPKAD) Kabupaten Kudus.
"Bersamaan dengan penghapusan aset bangunan pasar yang terbakar, pihak ketiga yang membangun pasar bisa mulai mempersiapkan, terutama pemesanan besi tiang bangunannya," ujarnya.
Setidaknya, kata dia, ketika penghapusan aset bangunan selesai dikerjakan, maka pihak ketiga bisa langsung membangun.
Pembangunan pasar barang bekas tersebut, ditargetkan selesai dalam waktu dua bulan sehingga sebelum akhir Desember 2024 bisa selesai dikerjakan.
Disebutkannya, akibat peristiwa kebakaran Pasar Babe pada 5 Juli 2024, menimbulkan dampak ekonomi secara langsung pada para pedagang karena musibah tersebut.
Dari jumlah data yang dihimpun, terdapat sebanyak 276 los yang dimiliki 200-an pedagang hangus dilalap si jago merah. Sedangkan potensi kerugian akibat kebakaran Pasar Barang Bekas itu mencapai 2 miliar rupiah.
Meskipun demikian, pedagang tetap menjajakan dagangannya dengan membangun kios sementara, namun ada juga beberapa pedagang yang harus menunggu modalnya terkumpul untuk bisa membangun kios dan belanja modal karena mayoritas barang dagangan hangus terbakar.
Baca juga: Usai penghapusan aset, Pasar Babe Kudus segera dibangun dengan anggaran Rp1,5 miliar