Purwokerto (ANTARA) - Pengabdian kepada masyarakat merupakan pelaksanaan implementasi ilmu pengetahuan, dan teknologi langsung pada masyarakat secara kelembagaan melalui metodologi ilmiah sebagai penyebaran Tri Dharma Perguruan Tinggi serta tanggung jawab yang luhur dalam usaha mengembangkan kemampuan masyarakat.
Berkaitan dengan hal itu, Tim Dosen Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) yang terdiri atas Okti Herliana, S.P., M.P., Dr. Dindy Dharmawati Putri, S.P., M.Sc., dan Indah Nuraeni, S.P., M.Sc. melakukan kegiatan pengabdian masyarakat dari sumber pendanaan DRTPM Dikti dengan skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat berjudul "Pengembangan Budidaya Stroberi Ramah Lingkungan dan Produk Olahannya Guna Mendukung Sustainable Agrotourism di Desa Serang Kabupaten Purbalingga".
Desa Serang, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, terletak di lereng Gunung Slamet dengan ketinggian sekitar 650-1.600 mdpl, serta curah hujan yang cukup tinggi sekitar 6,240 mm dan suhu rata-rata 20 derajat Celcius.
Kondisi tersebut menjadikan desa ini sebagai sentra budi daya berbagai komoditas hortikultura. Stroberi merupakan salah satu komoditas unggulan yang dibudidayakan sejak tahun 2002 dan menjadi cikal bakal berdirinya agrowisata DLAS (Desa Lembah Asri Serang) yang cukup banyak dikunjungi wisatawan domestik.
Kepala Desa Serang Sugito mengatakan objek wisata DLAS yang dikelola oleh BUMDes Serang Makmur Sejahtera menyokong pendapatan desa sebesar Rp6 miliar pada tahun 2023.
Di sisi on farm, petani didampingi oleh dinas dan akademisi untuk terus meningkatkan produksi Stroberi yang ramah lingkungan. Di sisi lain, antusiasme masyarakat untuk berwisata di Desa Serang menjadikan peluang usaha baru di bidang kuliner dan penyediaan oleh-oleh khas desa berbasis agrowisata stroberi.
Oleh karena itu, tim pelaksana pengabdian masyarakat mengadakan pelatihan pemrosesan pascapanen stroberi dan pembuatan produk olahan stroberi.
Kegiatan pelatihan ini diikuti oleh Kelompok Tani Sida Urip, Kelompok Wanita Tani Harapan Makmur, Karang Taruna Putri Desa Serang, dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang sedang mengadakan kegiatan Bakti Tani Wilayah Himagrotek 2024 Se-Jateng dan DIY.
Kegiatan dibuka Oleh Okti Herliana selaku Ketua Tim Dosen Unsoed, kemudian diisi materi penguatan kelompok oleh Dindy Dharmawati Putri dan dilanjutkan dengan materi produk olahan stroberi dengan narasumber Indah Nuraeni selaku Dosen Prodi Ilmu Gizi Unsoed.
Stroberi merupakan buah yang kaya serat, vitamin (A, B9 dan C), mineral (kalium dan magnesium) dan antioksidan (asam fenolik, flavonoid dan ellagitannin) dan konsumsi stroberi setiap hari dapat memeriksa beberapa jenis kanker, obesitas, penyakit kardiovaskular dan diabetes. Stroberi dapat dimakan segar dan diolah menjadi berbagai kudapan.
Materi penguatan kelompok diberikan dengan tujuan untuk memberikan pemahaman dasar mengenai manajemen usaha dan tip menjaga agar kelompok tetap kompak dalam menjalankan usaha budidaya Stroberi dan produk-produk olahannya.
Baca juga: Akademisi Unsoed: Kampung Cibun siap menjadi ikon Kampung Cinta Budaya Nusantara Banyumas
Selanjutnya, pada kegiatan ini diberikan materi mengenai pembuatan selai stroberi, mochi dengan filling stroberi, dessert box dan brownies kukus stroberi. Jenis produk olahan yang dipilih merupakan kudapan kekinian yang sedang digemari masyarakat khususnya generasi Z.
Selai merupakan bahan dasar pada berbagai macam produk kue basah, mochi merupakan merupakan kue berbahan tepung beras asal Jepang dengan kandungan glutennya yang tinggi membuat tekstur mochi menjadi kenyal.
Mochi memiliki rasa manis dan tekstur yang lengket dapat diisi berbagai macam isian, ada kacang, coklat maupun selai stroberi. Kemudian pembuatan dessert box, yaitu adalah jenis makanan kekinian yang banyak digemari hingga sekarang. Biasanya, dessert box dibuat dari kue berlapis berbagai rasa seperti keju, cokelat, tiramissu, stroberi dan lain-lain.
Dihidangkan di sebuah wadah tertutup, makanan ini pun bisa jadi camilan praktis dan bisa dibawa kemana saja. Dessert box juga dapat disimpan terlebih dulu di kulkas supaya lebih enak.dan terakhirada brownies kukus yang dibuat dari tepung terigu coklat leleh susu skim dan isian selai stroberi.
Uji rasa pada produk yang dilakukan menunjukkan 85 persen responden dari 40 peserta menyatakan produk yang dibuat enak rasanya dan 90 persen menyatakan produk yang dibuat layak untuk dipasarkan.
Baca juga: Tim PKM-RE Unsoed raih perunggu di Pimnas 2024
Baca juga: Pakar: Koordinasi antarkementerian tantangan terbesar kabinet Prabowo
Baca juga: Pakar Unsoed dukung target swasembada pangan yang ditetapkan Prabowo
Salah seorang peserta perwakilan dari Karang Taruna Desa Serang, Selva mengaku sangat senang dengan adanya pelatihan tersebut karena memberikan inspirasi usaha baru yang berpotensi dijual di salah satu stan oleh-oleh Objek Wisata DLAS.
Perwakilan dari Dinas Pertanian Purbalingga, Hanny Tri, M.Sc. juga mendukung kegiatan ini untuk terus dikembangkan, mengingat belum ada produk olahan yang dikembangkan di Serang, sehingga menjadi Ikon Agrowisisata, menambah daya tarik wisatawan dan mendukung wisata berkelanjutan di Kabupaten Purbalingga. [ohr 201024]
Berkaitan dengan hal itu, Tim Dosen Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) yang terdiri atas Okti Herliana, S.P., M.P., Dr. Dindy Dharmawati Putri, S.P., M.Sc., dan Indah Nuraeni, S.P., M.Sc. melakukan kegiatan pengabdian masyarakat dari sumber pendanaan DRTPM Dikti dengan skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat berjudul "Pengembangan Budidaya Stroberi Ramah Lingkungan dan Produk Olahannya Guna Mendukung Sustainable Agrotourism di Desa Serang Kabupaten Purbalingga".
Desa Serang, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, terletak di lereng Gunung Slamet dengan ketinggian sekitar 650-1.600 mdpl, serta curah hujan yang cukup tinggi sekitar 6,240 mm dan suhu rata-rata 20 derajat Celcius.
Kondisi tersebut menjadikan desa ini sebagai sentra budi daya berbagai komoditas hortikultura. Stroberi merupakan salah satu komoditas unggulan yang dibudidayakan sejak tahun 2002 dan menjadi cikal bakal berdirinya agrowisata DLAS (Desa Lembah Asri Serang) yang cukup banyak dikunjungi wisatawan domestik.
Kepala Desa Serang Sugito mengatakan objek wisata DLAS yang dikelola oleh BUMDes Serang Makmur Sejahtera menyokong pendapatan desa sebesar Rp6 miliar pada tahun 2023.
Di sisi on farm, petani didampingi oleh dinas dan akademisi untuk terus meningkatkan produksi Stroberi yang ramah lingkungan. Di sisi lain, antusiasme masyarakat untuk berwisata di Desa Serang menjadikan peluang usaha baru di bidang kuliner dan penyediaan oleh-oleh khas desa berbasis agrowisata stroberi.
Oleh karena itu, tim pelaksana pengabdian masyarakat mengadakan pelatihan pemrosesan pascapanen stroberi dan pembuatan produk olahan stroberi.
Kegiatan pelatihan ini diikuti oleh Kelompok Tani Sida Urip, Kelompok Wanita Tani Harapan Makmur, Karang Taruna Putri Desa Serang, dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang sedang mengadakan kegiatan Bakti Tani Wilayah Himagrotek 2024 Se-Jateng dan DIY.
Kegiatan dibuka Oleh Okti Herliana selaku Ketua Tim Dosen Unsoed, kemudian diisi materi penguatan kelompok oleh Dindy Dharmawati Putri dan dilanjutkan dengan materi produk olahan stroberi dengan narasumber Indah Nuraeni selaku Dosen Prodi Ilmu Gizi Unsoed.
Stroberi merupakan buah yang kaya serat, vitamin (A, B9 dan C), mineral (kalium dan magnesium) dan antioksidan (asam fenolik, flavonoid dan ellagitannin) dan konsumsi stroberi setiap hari dapat memeriksa beberapa jenis kanker, obesitas, penyakit kardiovaskular dan diabetes. Stroberi dapat dimakan segar dan diolah menjadi berbagai kudapan.
Materi penguatan kelompok diberikan dengan tujuan untuk memberikan pemahaman dasar mengenai manajemen usaha dan tip menjaga agar kelompok tetap kompak dalam menjalankan usaha budidaya Stroberi dan produk-produk olahannya.
Baca juga: Akademisi Unsoed: Kampung Cibun siap menjadi ikon Kampung Cinta Budaya Nusantara Banyumas
Selanjutnya, pada kegiatan ini diberikan materi mengenai pembuatan selai stroberi, mochi dengan filling stroberi, dessert box dan brownies kukus stroberi. Jenis produk olahan yang dipilih merupakan kudapan kekinian yang sedang digemari masyarakat khususnya generasi Z.
Selai merupakan bahan dasar pada berbagai macam produk kue basah, mochi merupakan merupakan kue berbahan tepung beras asal Jepang dengan kandungan glutennya yang tinggi membuat tekstur mochi menjadi kenyal.
Mochi memiliki rasa manis dan tekstur yang lengket dapat diisi berbagai macam isian, ada kacang, coklat maupun selai stroberi. Kemudian pembuatan dessert box, yaitu adalah jenis makanan kekinian yang banyak digemari hingga sekarang. Biasanya, dessert box dibuat dari kue berlapis berbagai rasa seperti keju, cokelat, tiramissu, stroberi dan lain-lain.
Dihidangkan di sebuah wadah tertutup, makanan ini pun bisa jadi camilan praktis dan bisa dibawa kemana saja. Dessert box juga dapat disimpan terlebih dulu di kulkas supaya lebih enak.dan terakhirada brownies kukus yang dibuat dari tepung terigu coklat leleh susu skim dan isian selai stroberi.
Uji rasa pada produk yang dilakukan menunjukkan 85 persen responden dari 40 peserta menyatakan produk yang dibuat enak rasanya dan 90 persen menyatakan produk yang dibuat layak untuk dipasarkan.
Baca juga: Tim PKM-RE Unsoed raih perunggu di Pimnas 2024
Baca juga: Pakar: Koordinasi antarkementerian tantangan terbesar kabinet Prabowo
Baca juga: Pakar Unsoed dukung target swasembada pangan yang ditetapkan Prabowo
Salah seorang peserta perwakilan dari Karang Taruna Desa Serang, Selva mengaku sangat senang dengan adanya pelatihan tersebut karena memberikan inspirasi usaha baru yang berpotensi dijual di salah satu stan oleh-oleh Objek Wisata DLAS.
Perwakilan dari Dinas Pertanian Purbalingga, Hanny Tri, M.Sc. juga mendukung kegiatan ini untuk terus dikembangkan, mengingat belum ada produk olahan yang dikembangkan di Serang, sehingga menjadi Ikon Agrowisisata, menambah daya tarik wisatawan dan mendukung wisata berkelanjutan di Kabupaten Purbalingga. [ohr 201024]