Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota Semarang bekerja sama dengan Perum LKBN ANTARA Biro Jawa Tengah mengajak kalangan pelajar untuk membuat konten memanfaatkan media sosial secara positif.
"Media sosial, seperti X, Instagram, TikTok, dan masih banyak lainnya, sudah menjadi bagian dalam kehidupan anak-anak, khususnya pelajar," kata Kepala Dinas Pendidikan Bambang Pramusinto, di Semarang, Selasa.
Hal tersebut disampaikannya mewakili Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, saat membuka Pelatihan Pembuatan Konten Video Jurnalistik Tingkat SMP se-Kota Semarang.
Kegiatan pelatihan itu digelar di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 5 Semarang yang diikuti oleh perwakilan dari sekitar 190-an sekolah di Semarang.
Bambang menjelaskan bahwa medsos memungkinkan pelajar untuk terhubung dengan teman-teman dan keluarga, memperoleh akses informasi dan sumber daya pendidikan, serta menjadi wadah untuk berbagi pemikiran dan ide-ide.
"Akan tetapi, medsos juga membuat seseorang menjadi lebih banyak menghabiskan waktu luang terbuang percuma untuk 'scroll' konten yang lagi tren, sedang hits, yang jadi FYP (For Your Page)," katanya.
Ia berharap, para pelajar bisa menciptakan budaya digital yang tidak hanya produktif, melainkan juga positif dan bertanggung jawab, dengan secara aktif dalam memahami dan mempraktikkan budaya digital dengan bijak.
"Kami berharap kalian bersemangat memanfaatkan teknologi digital untuk kegiatan belajar, berkreasi, dan berkomunikasi secara positif serta produktif," katanya.
Sementara itu, Kepala Perum LKBN ANTARA Biro Jateng Teguh Imam Wibowo menyebutkan bahwa pengguna internet saat ini mencapai 221 juta orang dari sekitar 271 juta penduduk Indonesia.
"Dari banyaknya pengguna internet itu hampir 50 persennya adalah generasi Z dan post gen-Z. Artinya, mereka yang lahir mulai 1997 hingga sekarang," katanya.
Melihat adanya dampak penyalahgunaan internet yang bisa berakibat negatif, ia menilai bahwa kalangan pelajar, utamanya gen-Z ke bawah perlu diberikan pemahaman mengenai pemanfaatan internet secara bijak dan positif.
"Mereka ini perlu di-edukasi supaya dalam mengunggah konten, misalnya tidak melanggar regulasi yang berlaku dan mendorong konten yang positif," kata Teguh.
Sebagai tindak lanjut dari pelatihan tersebut, digelar pula Lomba Membuat Konten Video Jurnalistik Tingkat SMP se-Kota Semarang bertema "Semarangku, Semarangmu".
Peserta lomba itu menyasar para pelajar SMP negeri dan swasta di Kota Semarang yang dapat mengirimkan karyanya mulai 29 Oktober - 27 November 2024, penjurian dilakukan pada 27 November - 4 Desember 2024, dan pengumuman pemenang pada 6 Desember mendatang.
Selain Pemkot Semarang dan ANTARA, kegiatan tersebut juga terselenggara atas kerja sama sejumlah pihak, yakni Indosat, Bank Jateng, Kokola, dan JNE.
Untuk pendaftaran lomba, bisa langsung melalui tautan "https://bit.ly/LombaVideoJurnalistikSMPSemarang" atau informasi lengkap dapat dilihat di instagram @ANTARAJATENG
Pewarta ANTARA Harviyan memberikan materi tentang membuat konten serta hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum mengunggah di media sosial.
Baca juga: Dirkeu ANTARA : BUMN Learning Festival tingkatkan kompetensi SDM
"Media sosial, seperti X, Instagram, TikTok, dan masih banyak lainnya, sudah menjadi bagian dalam kehidupan anak-anak, khususnya pelajar," kata Kepala Dinas Pendidikan Bambang Pramusinto, di Semarang, Selasa.
Hal tersebut disampaikannya mewakili Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, saat membuka Pelatihan Pembuatan Konten Video Jurnalistik Tingkat SMP se-Kota Semarang.
Kegiatan pelatihan itu digelar di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 5 Semarang yang diikuti oleh perwakilan dari sekitar 190-an sekolah di Semarang.
Bambang menjelaskan bahwa medsos memungkinkan pelajar untuk terhubung dengan teman-teman dan keluarga, memperoleh akses informasi dan sumber daya pendidikan, serta menjadi wadah untuk berbagi pemikiran dan ide-ide.
"Akan tetapi, medsos juga membuat seseorang menjadi lebih banyak menghabiskan waktu luang terbuang percuma untuk 'scroll' konten yang lagi tren, sedang hits, yang jadi FYP (For Your Page)," katanya.
Ia berharap, para pelajar bisa menciptakan budaya digital yang tidak hanya produktif, melainkan juga positif dan bertanggung jawab, dengan secara aktif dalam memahami dan mempraktikkan budaya digital dengan bijak.
"Kami berharap kalian bersemangat memanfaatkan teknologi digital untuk kegiatan belajar, berkreasi, dan berkomunikasi secara positif serta produktif," katanya.
Sementara itu, Kepala Perum LKBN ANTARA Biro Jateng Teguh Imam Wibowo menyebutkan bahwa pengguna internet saat ini mencapai 221 juta orang dari sekitar 271 juta penduduk Indonesia.
"Dari banyaknya pengguna internet itu hampir 50 persennya adalah generasi Z dan post gen-Z. Artinya, mereka yang lahir mulai 1997 hingga sekarang," katanya.
Melihat adanya dampak penyalahgunaan internet yang bisa berakibat negatif, ia menilai bahwa kalangan pelajar, utamanya gen-Z ke bawah perlu diberikan pemahaman mengenai pemanfaatan internet secara bijak dan positif.
"Mereka ini perlu di-edukasi supaya dalam mengunggah konten, misalnya tidak melanggar regulasi yang berlaku dan mendorong konten yang positif," kata Teguh.
Sebagai tindak lanjut dari pelatihan tersebut, digelar pula Lomba Membuat Konten Video Jurnalistik Tingkat SMP se-Kota Semarang bertema "Semarangku, Semarangmu".
Peserta lomba itu menyasar para pelajar SMP negeri dan swasta di Kota Semarang yang dapat mengirimkan karyanya mulai 29 Oktober - 27 November 2024, penjurian dilakukan pada 27 November - 4 Desember 2024, dan pengumuman pemenang pada 6 Desember mendatang.
Selain Pemkot Semarang dan ANTARA, kegiatan tersebut juga terselenggara atas kerja sama sejumlah pihak, yakni Indosat, Bank Jateng, Kokola, dan JNE.
Untuk pendaftaran lomba, bisa langsung melalui tautan "https://bit.ly/LombaVideoJurnalistikSMPSemarang" atau informasi lengkap dapat dilihat di instagram @ANTARAJATENG
Pewarta ANTARA Harviyan memberikan materi tentang membuat konten serta hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum mengunggah di media sosial.
Baca juga: Dirkeu ANTARA : BUMN Learning Festival tingkatkan kompetensi SDM